JAKARTA (Independensi.com) – Kondisi ekonomi yang tengah lesu nampaknya tak banyak berpengaruh terhadap pendapatan 10 orang terkaya di Tanah Air. Kekayaan mereka tahun ini masih tercatat naik mencapai sekitar Rp153 triliun dibanding tahun lalu.
Dalam daftar 150 Richest Indonesian versi Majalah Global Asia edisi Juni 2018, 10 orang terkaya mengantongi harta mencapai US$79,65 miliar atau sekitar Rp1.147 triliun (kurs Jisdor akhir Juni Rp14.404 per dolar AS).
Total harta kekayaan tersebut naik dari posisi tahun lalu sebesar US$73,35 miliar atau sekitar Rp994 triliun (kurs Jisdor akhir 2017 Rp13.548 per dolar AS).
Dua kakak beradik pemilik Grup Djarum, Robert Hartono dan Michael Hartono masih berada dipuncak jajaran orang terkaya di Indonesia dengan total harta mencapai US$20 miliar atau Rp243 trilun. Jumlah harta pengelola PT Bank Central Asia Tbk (BCA) itu naik dari posisi tahun lalu US$18 miliar.
Kenaikan harta keduanya terutama seiring meningkatnya harga saham BCA dari Rp18 ribu ke Rp22 ribu.
Di urutan kedua, ada pemilik Grup Sinarmas Eka Tjipta Wijaya. Harta kekayaannya naik paling tinggi mencapai US$3,1 miliar dibanding tahun lalu. Saat ini, kakayaanya mencapai US$13,9 miliar.
Sebagai raja di industri minyak kelapa sawit dan kertas, Eka Tjipta disebut tengah menikmati tingginya permintaan dunia.
Di posisi ketiga, ada pemilik Grup Indofood Anthoni Salim dengan total kekayaan US$11,5 miliar. Kekayaannya turun dibanding tahun lalu sebesar US$12,4 miliar.
Pemicunya, melambatnya pertumbuhan konsumsi membuat harga saham Indofood turun sekitar 20 persen.
Di posisi keempat ada pemilik Grup Gudang Garam Susilo Wonowidjojo dengan total kekayaan US$11 miliar.
Selanjutnya, pengusaha Chairul Tanjung berada di peringkat kelima orang terkaya di Indonesia. Pemilik bisnis media, ritel dan perbankan di bawah bentara Grup CT Corp terdaftar memiliki kekayaan US$4,6 miliar.
Kemudian, disusul pemilik Grup Indorama Sri Prakash Lohia dan pemilik Adaro Theodore P. Rachmat dengan kekayaan masing-masing US$4,5 miliar, Putera Sampoerna dengan kekayaan US$4,3 miliar, Sukanto Tanoto dengan harta US$2,7 miliar, dan pemilik Grup Mayapada Dato Sri Tahir dengan kekayaan US$2,15 miliar.