SUMBAWA (IndependensI.com) -Teknologi dewasa ini berkembang sedemikian cepat. Era revolusi industri keempat kini telah berada di hadapan kita. Maka, tak ada jalan lain bagi bangsa Indonesia agar mampu mengejar ketertinggalan selain menyiapkan saat ini juga pemuda-pemuda bangsa yang mampu menghadapi tantangan zaman.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan para mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) di GOR Universitas Teknologi Sumbawa, Desa Pernek, Kecamatan Moyohulu, Kabupaten Sumbawa pada Senin sore, 30 Juli 2018.
“McKinsey Global Institute menyampaikan, revolusi industri 4.0 kecepatan perubahannya 3 ribu kali dari revolusi industri pertama. Ini hanya bisa diantisipasi dan disiapkan oleh universitas dengan sebaik-baiknya yaitu menyiapkan saudara-saudara mahasiswa agar nantinya bisa menghadapi perubahan itu,” ujarnya.
Di hadapan para mahasiswa, Kepala Negara mengajak kita untuk melihat realitas saat ini di mana perubahan itu nyata terlihat. Mulai dari kecerdasan buatan hingga teknologi pencetakan tiga dimensi.
“Coba kita lihat kecepatan perubahan itu. Artificial intelligence, advance robotic, dan 3D printing. Cepat sekali perubahan itu. Bayangkan, membuat rumah hanya memakan waktu 24 jam dengan 3D printing,” tuturnya.
Tak hanya itu, perubahan yang mungkin tidak kita sadari juga bisa kita lihat dalam transaksi perdagangan sehari-hari. Saat ini, sudah lumrah kita lihat masyarakat yang semakin dimudahkan dengan pembayaran nontunai dan digital ketika bertransaksi.
“Saya tidak pernah punya kartu kredit, saya wong ndeso sekali. Kartu kredit saya belum pernah coba sekarang sudah ganti lagi dengan PayPal, Alipay, muncul lagi cryptocurrency Bitcoin. Perubahan seperti itu yang kita harus mengerti dan harus disiapkan,” ucapnya.
Oleh karenanya, Presiden berharap agar universitas mampu mendidik dan menuntun mahasiswanya untuk dapat berinovasi dan menghadapi segala perubahan yang ada. Meski saat ini kita masih harus mengejar ketertinggalan, suatu saat nanti dengan kerja keras bersama bukan hal yang mustahil Indonesia mampu menjadi yang terdepan.
“Suatu hari nanti, kita berdoa, bukan kita yang sibuk mengejar ketertinggalan teknologi dari negara-negara lain, tapi justru negara lain yang sibuk mengejar Indonesia di bidang teknologi. Itu semua akan terjadi kalau anak-anak muda digembleng dalam ruang-ruang inovasi seperti yang ada di Universitas Teknologi Sumbawa ini,” ucap Kepala Negara.