JAKARTA (IndependensI.com) – Sebanyak 190 orang insinyur muda Kementerian PUPR telah tiba di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis 30 Agustus 2018. Keberangkatan dilakukan dalam dua kelompok terbang yakni pukul 08.00 WIB sebanyak 90 orang dan pukul 08.30 WIB sebanyak 100 orang menggunakan pesawat Hercules milik TNI dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Dua kloter lainnya sebanyak 281 orang akan diberangkatkan pada pada hari Jumat, 31 Agustus 2018, menggunakan pesawat Hercules dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta yang rencananya akan dilepas oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Kementerian PUPR menerjunkan para insinyur muda untuk memenuhi kebutuhan tenaga pedamping masyarakat membangun kembali rumahnya dengan kualitas rumah tahan gempa. Hal itu menindaklanjuti Instruksi Presiden Joko Widodo Nomor 5 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram dan wilayah lainnya yang juga terdampak di kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pemerintah menargetkan pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab dan rekon) pasca gempa, pembangunan dan perbaikan rumah sudah dimulai 1 September 2018 dan akan selesai dalam waktu enam bulan. Rehab rekon rumah yang rusak dilakukan sendiri oleh masyarakat secara gotong royong, dengan pendampingan dari tenaga fasilitator. Rumah harus dibangun dengan kualitas yang lebih baik, mampu menahan guncangan gempa karena potensi gempa terjadi di masa mendatang tetap ada.
“Ini adalah tugas mulia dapat membantu saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Barat melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi hunian mereka. Saya berharap betul-betul bisa melaksanakan tugas dengan baik,” kata Sekjen PUPR Anita Firmanti saat melepas keberangkatan kloter satu dan dua di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Setiba di Lapangan Udara Pangkalan TNI AU Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), para insinyur muda yang merupakan CPNS PUPR tahun 2017 mendapatkan pengarahan dari Ketua Harian Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana PUPR yang juga Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan A. Gani Gazali mengenai tugas, situasi dan kondisi lapangan. “Bentuk penugasannya adalah CPNS tidak membuatkan rumah, namun memberikan pendampingan bagi masyarakat. Kemudian masyarakat sendiri yang akan membangun rumahnya masing-masing,” kata Gani.
Sebelum diterjunkan mendampingi masyarakat, akan diberikan pelatihan selama 2 hari mengenai pembuatan dan perakitan Rumah Instran Sederhana Sehat (Risha), program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Berbasis Komunitas (Rekompak) dan Socio Engineering.
Dalam penjelasannnya A. Gani Gazali menyampaikan konsep pembuatan Rumah Risha menggunakan beton modular dan mengaitkan satu bagian dengan bagian lain menggunakan baut, plat, dikunci dengan mur. Untuk dinding, masyarakat dapat menggunakan batu bata atau papan triplek sebagai dindingnya, kemudian atapnya menggunakan rumbia atau seng sebagai penutup. “Sisa bangunan yang ada di lapangan, apapun yang masih layak bisa mereka gunakan. Kunci utamanya adalah yakin dalam membangun struktur bangunannya,” katanya.
Kementerian PUPR membentuk 21 tim CPNS yang akan disebar di 4 wilayah yaitu Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, dan Lombok Tengah. Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta rumah rusak sedang dan Rp 10 juta untuk memperbaiki rumah rusak ringan.
“Masyarakat bisa segera membangun, karena dananya itu sudah disiapkan oleh Pemerintah dan akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak, utamanya untuk yang rumah rusak berat,” tambah Gani.