JAKARTA (Independensi.com) – PT Angkasa Pura I (Persero) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkomitmen untuk semakin memperkuat sinergi dalam mengembangkan Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hal ini terlihat dari rencana pembangunan infrastruktur Kota Semarang yang diintegrasikan dengan rencana pengembangan Bandara Ahmad Yani, pendorong utama pertumbuhan ekonomi Kota Semarang.
Rencana pengintegrasian pengembangan kota dan bandara tersebut mengemuka pada kunjungan Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti beserta jajaran Pemkot Semarang ke Kantor Pusat PT Angkasa Pura I (Persero) di Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/8).
“Pengembangan infrastruktur suatu kota tidak dapat terlepas dari sektor-sektor lain, seperti pariwisata, UMKM, dan transportasi. Selain itu juga harus melibatkan semua pihak, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat. Semuanya merupakan sebuah komponen yang saling berhubungan. Apabila pengembangan infrastruktur dapat berjalan dengan baik, tentu dapat meningkatkan perekonomian dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” ujar kata Ita lagi , sapaan akrab Hevearita Gunaryanti.
Dorong Semarang Jadi Hub Berbagai Destinasi di Jawa Tengah
Perkembangan bisnis bandara juga tidak terlepas dari perkembangan suatu wilayah. Untuk meningkatkan trafik penumpang dan barang ke Semarang yang pada akhirnya juga meningkatkan kinerja bandara, maka juga harus dikembangkan atraksi agar lebih banyak wisatawan tertarik datang ke Semarang.
“Kami mendorong agar Semarang tidak hanya menjadi end destination, tapi juga sebagai hub menuju destinasi wisata berbagai daerah di sekitar Semarang dan Jawa Tengah. Oleh karena itu pengembangan bandara juga harus diiringi dengan pengembangan Kota Semarang yang dapat memfasilitasi para wisatawan agar tinggal lebih lama di Semarang untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata baik yang ada di Semarang maupun wilayah sekitarnya,” ucap Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devi Suradji.
Sejalan dengan hal tersebut, Ita mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mengembangkan dan merevitalisasi berbagai destinasi wisata di Kota Semarang dan sekitarnya. “Destinasi wisata unggulan Semarang antara lain Semarang Zoo, Waduk Jatibarang, Goa Kneo, Desa Wisata Kandri, Hutan Wisata Tinjomoyo, Sam Poo Kong, Desa Pelangi, Lawang Sewu, Pagoda Watugong, Maerokoco, dan Kota Lama. Sedangkan potensi wisata hinterland Kota Semarang misalnya Wisata Religi Demak, Pantai Cahaya, Pantai Kartini, Kepulauan Karimun Jawa, Pantai Bandengan, Pantai Teluk Awur, serta Candi Gedong Songo,” kata Ita.
Devy Suradji menambahkan bahwa pengembangan destinasi tidak hanya berbicara mengenai pariwisata, tapi juga kargo yang berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Hal ini juga yang harus lebih dikembangkan lagi ke depannya.
Integrasikan Pembangunan Infrastruktur Transportasi Kota Semarang
Dalam kesempatan tersebut, Hevearita Gunaryanti memuji terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang yang modern dan berkapasitas 6,9 juta penumpang per tahun atau hampir sembilan kali lipat dari terminal lama. Untuk mendukung tingginya potensi pertumbuhan trafik penumpang menuju Semarang, maka Pemkot Semarang dalam waktu dekat akan melakukan pembangunan infrastruktur, pengembangan, dan pengintegrasian moda transportasi darat.
“Terdapat beberapa moda transportasi darat yang akan diintegrasikan dengan Bandara Ahmad Yani. Saat ini sudah ada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang rute Bandara Ahmad Yani-Simpang Lima. Kami akan memaksimalkan BRT di bandara dengan membangun shelter BRT Transit Point di Bandara Ahmad Yani. Diharapkan dalam waktu dekat shelter ini dapat dibangun,” harap Ita.
Selain itu, Pemkot Semarang juga akan membangun moda transportasi Light Rapid Transit (LRT) dengan sembilan koridor. Koridor pertama yang akan dibangun yaitu Koridor 9, atau disebut Koridor LRT Wisata Tahap 1 ,dengan rute Bandara Ahmad Yani-Madukoro-Pasarbulu dengan panjang lintasan 5,9 km. “Dengan adanya beberapa pilihan moda transportasi lanjutan dari dan menuju Bandara Ahmad Yani, diharapkan akan memudahkan para wisatawan yang berkunjung ke Semarang, yang pertumbuhannya cukup signifikan tiap tahunnya,” ucap Ita.
Selain kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi, Angkasa Pura I dan Pemkot Semarang juga membuka peluang kerja sama untuk mengembangkan UMKM binaan. “Sesuai dengan misi ke-4 RPJMD terkait penguatan ekonomi kerakyatan berbasis keunggulan lokal dan membangun iklim usaha yang kondusif dengan fokus pada peningkatan produktivitas ekonomi lokal (UMKM), kami memiliki beberapa program, salah satunya yaitu memfasilitasi pemasaran produk UMKM melalui antara lain kontak dagang, galeri, pameran serta melalui kemitraan di bidang pembiayaan dan business matching. Kami membuka peluang kerja sama yang seluas-luasnya dengan Angkasa Pura I untuk mengembangkan UMKM di Semarang,” katanya.
Devy Suradji sangat mengapresiasi langkah Pemkot Semarang dalam mengembangkan Kota Semarang melalui langkah cepat dalam membangun dan mengintegrasikan infrastruktur transportasi. “Kami sangat mengapresiasi langkah Pemkot Semarang yang progresif dan inovatif. Hal ini seperti gayung bersambut, sesuai dengan rencana percepatan pengembangan lanjutan Bandara Ahmad Yani pada 2019. Kami harap implementasi rencana kerja sama ini dapat berjalan dalam waktu dekat,” puji Devy.