Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi

Lion Air JT 610 Baru Terbang 800 Jam

Loading

JAKARTA (independensi.com) –  Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, sejauh ini pihaknya masih berupaya mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang terjadi hari ini. Pesawat ini adalah Boeing 737 MAX 8.

Sampai saat ini informasi yang diterima masih terbatas, sebelum ditemukannya tubuh pesawat dan kotak hitam (black box) yang bisa memberi informasi lebih banyak. “Lion Air 737 ini baru mulai running di Agustus, baru terbang 800 jam atau 1,5 bulan,” ujarnya.

Terkait kabar bahwa kapal diduga bermasalah malam sebelumnya, Budi belum bisa mengkonfirmasi karena dinilai terlalu cepat. “Beri kami waktu satu hari untuk mendeskripsikan apa yang terjadi,” katanya. Untuk bisa menjawab dugaan-dugaan tersebut, kementerian masih perlu beberapa pihak untuk klarifikasi.

Dugaan pesawat meledak atau tidak juga belum bisa dipastikan, tapi dari laporan Basarnas sementara diperkirakan tidak ada ledakan terjadi. “Ada beberapa saksi tidak dengar ledakan, tapi melihat pesawat ini turun dari ketinggian ke dalam laut,” imbuhnya.

Budi juga meminta pihak Lion Air wajib mengklarifikasi kondisi pesawat sebenarnya kepada keluarga korban sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. “Kami minta penjelasan dari Lion didasari dengan temuan dari KNKT dengan sesuai apa yang sedang terjadi,” tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Bambang Suryo Aji, memprediksi tidak ada penumpang yang selamat dari tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang terjadi di pagi ini.

“Prediksi saya, sudah tidak ada yang selamat karena potongan tubuh saja sudah tidak utuh, apalagi dalam beberapa jam ini,” kata Bambang dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, Senin (29/10/2018).

Dalam paparannya, Bambang melaporkan sudah menemukan beberapa potongan tubuh korban yang langsung dimasukkan ke kantong mayat dan dibawa ke RS Polri. Sampai saat ini, tim SAR berupaya untuk mencari dengan dibantu oleh Kapal KRI Rigel 933. Sampai saat ini belum bisa dipastikan apakah jatuhnya pesawat karena kelalaian manusia atau cuaca. “Biar ini KNKT yang jelaskan, kami berupaya cari bangkai pesawat dan evakuasi secepatnya,” katanya.