PEMALANG (IndependensI.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan terobosan untuk meningkatkan produksi padi demi ketersediaan beras sepanjang waktu dan harga yang stabil. Melalui Program Upaya Khusus (Upsus) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale), Kementan menerapkan sistem menthuk untuk meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) padi.
“Sistem methuk ini berhasil tingkatkan LTT padi di Pemalang periode Oktober 2017 – September 2018 seluas 100.343 hektar atau surplus seluas 9.960 hektar dibandingkan dengan periode yang sama Oktober 2016 – September 2017 seluas 90.383 hektar,” demikian dikatakan Direktur Jenderal Hortikultura Dr. Suwandi selaku Penaggungjawab Upsus Pajel Tingkat Provinsi Jawa Tengah dalam acara Rapat Koordinasi sekaligus memberikan penghargaan kepada Kabupaten Pemalang atas prestasi peringkat Pertama se Jawa Tengah dalam pencapaian LTT padi, di Pemalang, Sabtu (3/11).
“Penghargaan juga diberikan kepada 3 Kecamatan berprestasi LTT tertinggi tingkat kabupaten yaitu Kecamatan Bantarbolang, Kecamatan Taman dan Kecamatan Warungpring,” sambung dia.
Suwandi menjelaskan prestasi ini berkat terobosan pompanisasi dan pola tanam sistem methuk, yakni semai dan olah tanam lebih awal. Sehingga interval dari panen ke tanam lagi maksimal dua minggu.
Ketiga kecamatan berprestasi beserta Kodim 0711/Pemalang juga diganjar bantuan benih cabai rawit yang langsung diserahkan kepada Koordinator Penyuluh Kecamatan serta Dandim 0711/Pemalang.
“Hadiah benih Ini untuk memberikan semangat juang agar terus meningkatkan kinerjanya,” ujar Suwandi.
Suwandi menambahkan selain menggenjot produksi padi diharapkan bisa terus mengenjot produksi komoditas unggulan lainnya seperti Komoditas Nanas, Mangga dan Bunga Melati yang merupakan komoditas Ekspor.
“Kementan terus melakukan pengawasan dan pendampingan dari hulu ke hilir sehingga bisa menggenjot ekspor,” akuinya.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Suharto, berdasarkan data terbaru walaupun lahan sawah menurun sekitar 8.000 hektar dari 38.000 menjadi sekitar 30.000 hektar. Namun kondisi ini tidak menurunkan semangat untuk mensukseskan program pemerintah yakni mendukung luas tambah tanam padi khususnya sehingga bisa mencapai prestasi seperi saat ini.
“Bagi kami ini merupakan peluang dengan mengaplikasikan stategi dengan mendorong petani melakukan sistem methuk (semai culik) jadi sebelum panen sudah melakukan semai dilokasi lain sehingga lokasi yang siap panen bisa langsung olah tanah untuk segera tanam karena benihnya sudah siap,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Suharto, dinas pertanian Pemalang terus mendorong petani untuk mengaplikasikan Padi Gogo serta tumpang sari pada lahan kering. Straretgi ini berhasil dilakukan dengan memberikan dukungan pompanisasi pada lahan kering. “Alhasil mampu mengairi lahan gogo dan tumpang sari,” tukasnya.
Dalam kesempatan ini Dandim 0711/Pemalang Letkol Ifantri Edy Supriyadi mengatakan komitmen TNI sangat tinggi mengawal kesuksesan peningkatan produksi pangan. Babinsa selalu berada di tengah petani.
“Saya intruksikan jajaran Kodim hingga Babinsa bersama penyuluh mengawal program pemerintah ini, agar petani sukses,” tegasnya.
Hadir pada rapat koordinasi Upsus Pajale Pemalang sekaligus pemberian penghargaan atas prestasi LTT padi ini yakni Kepala BPTP Jawa Tengah selaku PJ UPSUS Pemalang Harwanto, Direktur Perbenihan Hortikultura Ir Sukarman, dan Koordinator Penyuluh seluruh Kecamatan Kabupaten Pemalang.