Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (tengah) saat memberikan sambutan. (foto istimewa)

Menhub Budi Karya Bersama Masyarakat Doakan Keselamatan Bangsa dan Teladani Sifat Nabi Muhammad SAW

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) –  Peringatan Maulid Nabi SAW di Masjid Jami’ Khairul Huda, Meruya Selatan, Joglo, Jakarta Barat, Selasa (20/11) petang, berjalan khusuk namun meriah.
Pasalnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, hadir dan ikut menjadi jamaah Salat Ashar serta mengisi barisan paling depan.
Kehadiranya sontak menimbulkan perhatian para jamaah untuk bersalaman atau juga berswafoto. Usai salat, kemudian kegiatan dilanjutkan Istighisah, sambutan ketua DKM, Menhub Budi hingga ceramah yang disampaikan Mulyadi Efendi, pengasuh Ponpes Al-Quran dari Bekasi.
Serangkaian kegiatan tersebut, dinilai Menhub Budi sangatlah penting untuk dimaknai sebagai salah satu sarana guna lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun demikian, semua itu tidaklah berarti apa-apa jika tidak diwujudkan ke dalam segala bentuk perbuatan baik.
Di setiap peringatan Maulid Nabi, sebaiknya dapat dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan kualitas akhlak kita, sebagai cerminan dari pribadi muslim yang beriman dan bertaqwa sebagai perwujudan perbaikan hubungan dengan Allah SWT, sekaligus sarana untuk mempererat tali silaturrohmi dengan sesama umat. Dengan demikian hubungan vertikal dan horisontal mampu kita bangun secara berimbang dan bersinergi.
Menhub Budi Karya Sumadi juga terus mengajak kepada masyarakat untuk selalu meneladani sifat Nabi Muhammad SAW dan bersama-sama untuk mensyukuri dalam peringatan hari lahir nabi besar Muhammad SAW.
“Nabi membawa masyarakat pada jamannya bangkit dari jaman jahiliyah. Dan Allah mengutuskan Nabi Muhammad untuk memerangi jahiliyah,” ujarnya sambil menerangkan jika melakukan istighosah untuk keselamatan bangsa dan keselamatan penerbangan Indonesia.
Menurutnya lagi, dirinya dalam memimpin Kementerian Perhubungan selalu meneladani sifat Nabi. Meski tidak sempurna, namun itu perlu dilakukan. “Saya juga mengajak kepada masyarakat untuk meniru keteladanan Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya dengan mengenakan koko putih dan peci hitam.
Lebih jauh diterangkannya, peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, dimaksudkan untuk meneladani kehidupan, ajaran-ajaran, dan seluruh konsepsi agama yang dibawanya. Selanjutnya adalah untuk menjalankan petunjuk-petunjuk dari kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepadanya.
“Inti sifat yang harus diteladani dari sifat Nabi Muhammad SAW adalah ada empat, yaitu sidiq, amanah, fathonah, dan tabligh. Sidiq artinya benar atau jujur, amanah artinya bisa dipercaya, fathonah artinya cerdas, dan tabligh artinya menyeru kepada kebaikan,” kata mantan Dirut Angkas Pura II itu.
Menhub menjelaskan, keteladanan Nabi dalam konteks sehari-hari dan zaman sekarang adalah bahwa harus sidiq atau jujur dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak boleh berdusta dengan segala bentuknya, termasuk melakukan kecurangan dalam perdagangan dan korupsi. “Tidak boleh hanya kata-kata manis tetapi perbuatan berbeda dengan ucapan,” katanya.
Ia menambahkan hal lain yang perlu diteladani dari Nabi adalah selalu merangkul semua kalangan, kelompok, suku, kepercayaan/agama, dan perbedaan lainnya pada saat Nabi Muhammad memerintah sebagai pemimpin masyarakat dan agama Islam. Pada konteks masa kini hal tersebutlah yang disebut sebagai sifat toleransi dan mengayomi.
“Jika sifat-sifat mulia tersebut menjadi acuan kita dalam kehidupan sehari-hari dan Al Qur’an sebagai pedoman kita, maka niscaya kita juga sedang melakukan dakwah meneruskan tugas Nabi Muhammad pada 1440 tahun lalu itu,” terangnya.
Menhub Budi Karya juga mengucapkan terima kasih atas istighosah yang sudah dilakukan oleh para jamaah Masjid Khairul Huda. “Semoga istighosah ini membawa kebaikan bagi bangsa dan bagi keselamatan penerbangan Indonesia,” pungkasnya.(budi)