TASIK MALAYA (IndependensI.com) -Kadis Ketahanan Pangan, Kota Tasikmalaya, Elly Suminar yang belum 1 tahun diberi tanggung jawab, ketahanan pangan, didampingi Kabid. Konsumsi dan Keamanan Pangan, Ucu Anwar, menyampaikan hal tersebut, saat ditemui di lokasi KKP (Kelompok Ketahanan Pangan) Al Fadillah, Kelurahan Nagarawangi Kec. Cihideung.
Kota Tasikmalaya, yang terdiri dario 69 Kelurahan dan 10 Kecamatan, sudah memiliki 33 Kelompok ketahanan pangan, dengan basis KRPL, namun hingga saat ini tidak banyak yang dapat berkembang karena minimnya anggaran Pemkot Tasikmalaya.
Pemkot Tasikmalaya, terus mendorong agar masyarakat dapat berswakarya, untuk memenuhi kebutuhan dapur bahkan dapat memberi nilai tambah, bukan semata-mata melepaskan kebutuhan dapur, ujar Elly Suminar.
Kami bersama Tim Penggerak PKK, Kota Tasikmalaya, sudah melakukan berbagai kegiatan untuk mengedukasi masyarakat untuk menanfaatkan sumber-sumber karbohidrat selain beras yang ada di lingkungan masing-masing, karena sampai saat ini, tingkat konsumsi beras masyarakat kota tasikmalaya masih tinggi, ibu walikota sebagai ketua tim pkk, memberikan berbagai tehknik pengolahan atau kuliner bersama ahli gizi, untuk mengolah ketela (singkong), ubi jalar, talas dan jagung, menjadi bahan pangan yang memiliki cita rasa, dan disukai masyarakat dan dapat mengurangi tingkat konsumsi beras per kapita, tambah Elly.
Luas Kota Tasikmalaya : 184,4 Km.2, dengan jumlah penduduk 659.606 jiwa dan luas lahan lertanian produktif 5.993 Ha, sedang penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi masih tinggi, rata-rata
10 hektar lebih per tahun.
KKP Al Fadillah, Kelompok Swadaya Masyarakat, yang bermula dari Kelompok Ibu-ibu Pengajian, beranggotakan 30 kepala keluarga, yang seluruhnya adalah Ibu-ibu Rumah Tangga, sehari-hari hanya mengurus keperluan suami dan anak-anaknya, kini mulai termotivasi untuk aktif mengurus kebun kelompok. Elly Suminar, Kadis Ketahanan Pangan Kota Tasik Malaya, yang belum genap setahun diberi tanggung jawab ini, terkaget-kaget, melihat kenyataan dilapangan, animo masyarakat yang begitu tinggi dimotori beberapa keluarga sejahtera, kelompok KKP Al Fadilah, sudah mampu berkontribusi mengurangi beban dapur anggotanya 300 hingga 400 ribu/ bulannya bahkan dengan motivasi dinas KKP Kota Tasikmalaya, saat ini KKP Al Fadillah, sudah memproduksi bibit tanaman hortikultura, kita sudah menjual hingga 4000 batang bibit cabe rawit yang dibeli berbagai kelompok termasuk beberapa sekolah-sekolah tingkat SLTA di Kota Tasikmalaya, harga per pohonnya 2000 rupiah, sampai saat ini, omzet penjualan bibit sudah mencapai 8.000.000, juta rupiah, ujar Tintin, tenaga pendamping sukarela yang berlatar belakang sarjana pertanian, didampingi ketua kelompok Al Fadillah, ibu Itoh, ditemui di kebun bibit dilokasi yang cukup sempit namun bisa produktif.
Elly Suminar, berharap di tahun anggaran 2019. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, memberikan bantuan untuk pengembangan KKP berbasis KRPL, di Kota Tasikmalaya, yang termasuk “Kota Termiskin” di Propinsi Jawa Barat, kami yaqin, masyarakat kota tasikmalaya akan bekerja keras dan giat, untuk merubah kondisi saat ini, dan semoga KRPL yang sudah ditetapkan Pemerintah (Kementerian Pertanian) sebagai Program Nasional, dan sudah terbukti menyelesaikan Kerawanan Pangan, diberbagai daerah di indonesia, dapat dikembangkan di Kota Tasikmalaya, pungkas Kadis Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya, yang energik ini.
Look my site is good
___
http://davesdevotional.org
Nice posts! 🙂
___
Sanny