JAKARTA (IndependensI.com) – Keputusan panitian Reuni 212 yang tidak mengundang Capres petahana 212 semakin menyiratkan gerakan ini penuh muatan politik. Apalagi panitia hanya mengundang Capres Prabowo sebagai tamu kehormatan dalam aksi yang akan digelar besok, di Monas, Jakarta Pusat.
“Kalau hanya Prabowo yang diundang, Jokowi tidak diundang, maka sangat wajar kalau kemudian rakyat mempersepsikan kalau kegiatan besok ada muatan politisnya walaupun tidak ada orasi dan Prabowo akan diberikan tempat duduk berzikir bersama,” kata Pengamat politik Hendri Satrio, Sabtu (1/12/2018).
Meski demikian, dirinya sangat mengapresiasi keputusan panitia Reuni 212 soal Prabowo. Tak hanya itu,, keputusan panitia tidak mengagendakan kegiatan orasi sudah tepat. “Sudah tepat memposisikan Pak Prabowo duduk bersama undangan lainnya, tidak ada orasi, sudah sangat tepat,” jelasnya.
Khusus untuk Jokowi, Hendri menyebut masih ada kesempatan untuk panitia mengirimkan undangan. “Masih ada waktu mengundang semua pihak termasuk capres-cawapres sehingga membebaskan kegiatan ini dari sebuah gerakan politik belaka,” terang Hendri.
Sebelumnya, panitia aksi Reuni 212 batal mengundang Presiden Jokowi karena sejumlah alasan. Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma’arif menyebut Jokowi kurang menghargai atau menghormati gerakan 212.
“Salah satu yang jadi pertimbangan pertama Pak Jokowi kami nilai kurang respect terhadap gerakan 212, kurang mensyukuri nikmat anugerah Allah besar kumpulnya umat Islam,” ujar Slamet di d’Consulate Resto, Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu (1/12/2018).
“Di 212 lalu kami masih melihat juga penegakan keadilan belum bisa dilakukan dengan baik. Lalu kriminalisasi terhadap ulama sampai sekarang juga belum ada penyelesaiannya,” imbuh Slamet yang juga panitia acara reuni 212.
Look my site is good
___
http://davesdevotional.org
Nice posts! 🙂
___
Sanny