JAKARTA (IndependensI.com) – Makin meningkatnya penikmat kopi sebagai bagian dari gaya hudup Masyarakat dunia membuat biji tumbuhan yang satu ini subur dan semakin dikenal masyarakat luas. Indonesia sebagai penghasil Kopi terbaik pun bakal ikut andil dalam menjajaki lahan-lahan potensial.
Salah satu penghasil kopi yang kini sedang dikembangkan Kementerian Pertanian adalah Kopi asal Toraja, Sulawesi Selatan. Pengembangan dilakukan karena kopi toraja menjadi salah satu komoditas andalan yang berhasil menembus pasar internasional, Jepang.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menjelakan kopi toraja berhasil dipasarkan melalui Perusahaan jasa dan perdagangan kopi Jepang bernama Key Coffee Inc. Untuk itu, pihaknya akan memfasilitasi rencana pengembangan dan perluasan lahan dalam waktu dekat.
“Saat ini luas perkebunan kopi nasional mencapai 1,2 juta hektar dan bertambah rata-rata 5 persen setiap tahun karena tingginya permintaan pasar. Maka itu kami akan lakukan pengembangan,” kata Syukur, Senin (17/12).
Syukur mengatakan, berdasarkan catatan Kementerian Pertanian, Kopi Toraja menjadi top brand dengan penjualan yang terus meningkat. Saat ini, Key Coffe berhasil memasarkan kopi toraja sebanyak 500 ton dari total pemasaran 40.000 ton.
“Bahkan, perusahaan jasa specialty kopi ini berencana meningkatkan pembelian komoditas Kopi Toraja. Rencananya, perusahaan tersebut akan melakukan kemitraan dan pengembangan lahan Kopi Toraja di Tanah Air,” katanya.
Produksi Kopi Toraja Harua Berstandar SDGs
Sementara itu, President of Key Coffee Yutaka Shibata meminta pemerintah untuk melakukan produksi berstandar SDGs, yakni Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Manufacturing Practices (GMP). Menurut dia, cara itu sangat efektif untuk mencegah adanya pencatutan nama kopi toraja oleh orang tak bertanggung jawab.
“Jadi peningkatan permintaan ini kerap dimanfaatkan pedagang yang tak bertanggung jawab dengan menyebut kopi luar Toraja sebagai Kopi Toraja. Peredaran kopi dengan merek Toraja yang tidak benar tersebut menjadi tantangan Key Coffee dalam menjaga brand image Kopi Toraja asli,” kata Yutaka di Tokyo, Senin waktu setempat.
Yutaka mengatakan, kopi Toraja yang selama ini diimpor perusahaan itu telah memenuhi 2 dari 8 persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS) yang ditetapkan Pemerintah Jepang berupa kontrol kualitas bahan baku (raw material quality control) dan ketertelusuran (traceability).
Dengan mempertimbangkan peluang tersebut, Key Coffee berniat melakukan pengembangan investasi di Indonesia dengan menambah lahan budidaya Kopi Toraja. Untuk itu, perusahaan meminta dukungan penyediaan lahan yang sesuai.
Sekilas Key Coffee
Key Coffee merupakan perusahaan kopi terkemuka yang memiliki banyak pengalaman dalam speacialty coffee sejak 1920. Perusahaan ini bermitra dengan PT Toarco Jaya di Sulawesi.
Key Coffee juga menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember mengembangkan varietas kopi Toraja yang unggul dan tahan penyakit, untuk mengantisipasi perubahan iklim, curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan yang menyebabkan bunga kopi gugur dan produksi biji menurun.
Selain itu, Key Coffee juga mengadakan Key Coffee Award di setiap akhir musim panen guna memberi penghargaan kepada petani kopi dan mitra usaha dalam melakukan kegiatan budidaya, petik, pengeringan, dan pengupasan biji kopi yang GAP dan GMP.
“Kami juga menanam 300 batang tanaman Kawazu Sakura di Kawasan Universitas Hasanuddin Makassar, Gowa dan Tana Toraja, sehingga akan menghadirkan cherry blossom seperti di Jepang,” katanya.
Senada dengan Yutaka, Atase Pertanian dan Atase Perdagangan Duta Besar KBRI Tokyo, Arifin Tasrif menyebut perwakilan pemerintah di Jepang tersebut akan melakukan follow up untuk menghubungkan kedua negara.
“Kami mendukung Key Coffee untuk memasyarakatkan pentingnya tertib niaga dan control kualitas guna mempertahankan manfaat sosial dan ekonomi dari budidaya dan penanganan kopi yang baik dan benar,” pungkasnya.