JAKARTA (Independensi.com) Dari total 49.000 unit bus ada di Indonesia sebanyak 27.332 unit bus telah dilakukan rampcheck oleh inspektur Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Dari 27.332 yang sudah dilakukan rampcheck tersebut, sebanyak 21.228 unit dinyatakan lulus. Terhadap kendaraan yang dinyatakan tidak lulus, dikembalikan untuk diperbaiki dan nantimya akan dilakukan rampcheck kembali.
Hal itu disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi saat memaparkan kesiapan armada menjelang datangnya libur Natal dan Tahun Baru ( Nataru) 2019 di kantornya Selasa (18/12) sore.
Budi memaparkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan beberapa hal mulai dari infrastruktur, moda transportasi, hingga melakukan rampcheck bagi kendaraan yang akan digunakan selama Angkutan Nataru mendatang.
“Mengenai kesiapan infrastruktur, akan diresmikan jalan tol dari Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Boyolali-Kartosuro, Wilangan- Kertosono. Akan ada 4 ruas jalan tol yang nanti diresmikan Bapak Presiden pada tanggal 20,” kata Budi.
Budi juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah mencoba melewati jalan tol tersebut bersama dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Polri, Jasa Marga mulai dari Surabaya hingga Semarang. “Jalan tol dari Jakarta- Surabaya untuk Angkutan Nataru ini sudah siap untuk dilalui dan dipakai masyarakat selama Angkutan Nataru,” tegasnya.
Selain jalan tol, infrastruktur lain yang tengah dipersiapkan yaitu jalan nasional yang hingga kini tidak mendapat keluhan yang berarti. “Paling yang ada hanya seputar keluhan terkait ramainya aktifitas masyarakat di sepanjang jalan nasional. Pada dasarnya jalan nasional siap untuk dilalui sebagai alternatif selain jalan tol,” lanjut Dirjen Budi.
Sementara itu menyangkut jalur alternatif, Dirjen Budi menyebutkan bahwa harus ada jalur alternatif ini manakala jalan utamanya mengalami kemacetan atau terkena musibah longsor. “Secara umum, kita dengan Korlantas Polri sudah koordinasi, karena nanti dari Korlantas Polri yang akan menempatkan petugas selama operasi ini berjalan,” jelasnya.
Bukan hanya armada bus, kapal penyeberangan yang akan digunakan untuk antar pulau juga sudah dilakukan pemeriksaan. Dari sekitsr 350 unit, sebagian besar kapal penyeberangan yang akan digunakan dalam angkutan Nataru pun telah dilakukan rampcheck. Bukan hanya armadanya, dermaga dan pelabuhan juga sudah siap digunakan termasuk dermaga eksekutif milik PT ASDP Indonesia Ferry di pelabuhan Merak dan Bakauheuni sudah dapat digunakan masyarakat untuk transit sebelum perjalanan ke penyeberangan.
Selain dermaga di Merak dan Bakauheni, Budi menyatakan bahwa ia tengah mempersiapkan dermaga di beberapa Provinsi seperti di daerah Danau Toba Sumatera Utara yang tengah dibangun 5 dermaga untuk memperkuat penyeberangan dari dan ke Pulau Samosir. “Kita juga memperhatikan penyeberangan dari Medan ke Nias, juga yang di Maluku Utara, dan di Ambon, termasuk di Nusa Tenggara Timur dan Manado. Wilayah yang kami maksud ini ada penguatan, ada juga peningkatan strategi terkait masalah Angkutan Nataru,” ucap Budi.
Pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait persiapan Angkutan Nataru mendatang. Seperti posko kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan juga dengan Pertamina terkait pengadaan BBM di rest area Tipe B, serta pos yang akan diisi oleh Kementerian PUPR, maupun Polri.