Fictor Roring hadir sebagai pembicara dalam acara diskusi olahraga di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (20/12/2018). (Dok/Ist)

Timnas Basket Perlu Perbaikan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Pelatih timnas basket Indonesia, Fictor Roring mengaku, untuk berlaga di SEA Games Filipina 2019 dan bertarung pada kualifikasi FIBA Asia tahun depan, diperlukan para pebasket muda dan berkualitas. Pasalnya, materi pebasket nasional saat ini sudah banyak yang senior dan minim pebasket muda bertalenta. Masuknya pebasket naturalisasi juga bisa dijadikan sarana untuk mencapai prestasi basket Indonesia.

“Bagi saya, untuk berlaga di SEA Games maupun kualifikasi FIBA Asia, harus dikirim pebasket terbaik, dengan kombinasi pebasket senior dan yang muda. Saat ini, pebasket timnas usianya di atas 30 tahun, jadi perlu dicari pemain muda yang usianya 22-23 tahun. Selain itu, postur tubuh dan badan yang tinggi-tinggi, ini sangat diperlukan,” kata Fictor di acara diskusi olahraga di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Kamis (20/12/2018). Dia mengatakan, target masih seperti SEA Games 2017, yakni medali perak. Namun demikian, bisa saja ditingkatkan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada.

Fictor mengakui, untuk bertarung melawan tim basket tuan rumah yang terkenal tangguh, memang diperlukan materi pebasket yang mumpuni, termasuk menggunakan pemain naturalisasi. “Saya yakin peluang ada, sebab tim basket Filipina yang diturunkan kelas SEA Games, kami masih bisa antisipasi. Tinggal bagaimana persiapannya saja,” imbuh pria ramah ini.

Fictor mengakui, pebasket muda dengan postur tubuh tinggi dan besar memang tidak terlalu banyak. Kendati demikian, dirinya optimistis bila persiapannya dilakukan jauh hari dengan program pelatihan yang jelas dan terukur, maka kemungkinan untuk meningkatkan target bisa terjadi.

Lebih jauh Fictor mengatakan, untuk persiapan SEA Games 2019 dan kualifikasi FIBA Asia, harus dipastikan program pelatihan yang tepat dan fokus. Kemudian pemilihan materi pemain yang cermat dan akurat agar terpilih pebasket yang mampu bermain maksimal secara tim. Selain itu, harus ada pelatih yang mumpuni untuk meracik strategi dan arahan kepada para asuhannya.

“Seperti saat Asian Games lalu, saya diberi kewenangan penuh oleh Kemenpora untuk membuat program latihan, tryout, training camp, uji coba dan sudah dimulai sekitar November-Desember 2017. Jadi ada waktu yang sangat panjang persiapannya. Ini yang saya harapkan pula untuk SEA Games nanti,” kata Fictor yang juga pelatih tim basket Pelita Jaya Jakarta ini.