JAKARTA (IndependensI.com) – Jangan percaya kalau ada orang yang bilang hubungan antara Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) tak harmonis. Kamis malam (31/1/2019), Jokowi bertandang ke rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Bukan kali pertama memang Jokowi bertamu ke rumah politisi senior Golkar ini. Akhir tahun lalu, di sela agenda nan padat di Sulawesi Selatan, Jokowi menyempatkan diri makan siang bersama di kediaman pribadi JK di Makassar.
Di depan jurnalis di Ngawi, Jawa Timur, Jokowi menjelaskan pertemuannya dengan JK pada Kamis malam untuk membahas evaluasi penanganan pasca bencana di sejumlah daerah di tanah air.
“Terutama memang evaluasi mengenai bencana di NTB, kemudian di Palu, juga di Banten dan Lampung,” kata Jokowi saat mengunjungi Benteng Van Den Bosch Ngawi.
Jokowi mengatakan, penanganan pasca bencana di Provinsi NTB diharapkan dapat segera selesai karena alokasi dana rehabilitasi dan rekonstruksinya sudah siap digunakan.
“Kemarin saya sudah berikan target ke Kepala BNPB agar di bulan ini segera dirampungkan,” kata Jokowi.
Setelah NTB, selanjutnya menurut Jokowi, adalah upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di Palu yang saat ini sudah dimulai.
Terkait bencana banjir di Sulawesi Selatan yang baru-baru ini terjadi, Jokowi menyebut bahwa upaya rehabilitasi dan rekonstruksi juga sudah dilaksanakan dan Kepala BNPB juga sudah meninjau ke lokasi.
Kamis malam, Jokowi berkunjung ke rumah dinas JK. Jumatnya, Jokowi langsung ‘tur maraton’ ke Magetan, Ngawi, Rembang, Tuban, Surabaya dan berakhir di Semarang.
Dari Semarang pada Minggu siang, Jokowi kembali ke Jakarta tak langsung ke kediaman di Istana Bogor. Jokowi hadir di acara ‘Jenggala Centre’ yang diinisiasi JK di Hotel J Luwansa, Kuningan.
Saat itu, Jusuf Kalla berdiri di panggung berlatar foto kampanye yang besar bergambar dirinya, Jokowi dan Ma’ruf Amin. Baliho merah bertuliskan ‘Saya Pilih Jokowi-Ma’ruf’ dengan foto Jusuf Kalla terpampang besar di pinggir jalan menuju hotel itu.
Inilah acara penegasan Jenggala Centre dan Jaringan Nusantara yang berisi keluarga besar tokoh asal Sulawesi Selatan di berbagai pelosok Indonesia, mendukung Jokowi-M’ruf Amin di Pilpres 2019.
Mengapa mendukung Jokowi? Pemikiran Jusuf Kalla sederhana saja, “Negara ini bisa mundur karena dua hal: gaya otoriter pemimpin, dan jika keluarga, anak-anak pemimpin, menguasai bisnis negara.”
Dua hal itu, kata JK, tidak ada dalam diri Jokowi.
Jokowi memimpin negara dengan egaliter, penuh kebersamaan, dan selalu mau mendengar banyak pihak sebelum mengambil keputusan.
“Karena itulah, Pak Jokowi terlalu sering rapat. Kami bisa rapat 200 kali dalam setahun,” kata JK.
Kedua, JK tahu persis, Jokowi bersih. “Anak-anaknya semua orang tahu, tidak berbisnis dengan negara. Ada yang menjual martabak, ada yang dagang pisang goreng.”
Sebagai orang yang paling sering bersama Jokowi, JK menjadi saksi bahwa Jokowi sendiri tidak pernah punya kepentingan pribadi dengan bisnis negara.
“Selama empat tahun bersama dengan Jokowi, belum pernah sekali pun saya bicara proyek dengan Jokowi, baik untuk kepentingan Jokowi, maupun untuk kepentingan saya,” katanya.
Dengan segenap kesaksian dan pemahaman itu, Jusuf Kalla tegas mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.
Teruslah maju bersama, ‘dwitunggal’ kita!