JAKARTA (IndependensI.com) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Ketenagakerjaan menargetkan dana kelolaan Rp 414 triliun di tahun 2019. Target ini lebih besar dibandingkan dana kelolaan tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 367 T.
“Untuk 4 program target naik kini yang ikut BPJS Ketenagakerjaan 59 juta orang aktif 30,5 juta aktif. Tahun 2019 target 34 juta aktif . Kita optimis tercapai. Kita tahun ini menerapkan aggresive root seluruh elemen berakselerasi dalam rangka mencapai target kepersertaan,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Agus Susanto kepada media di GOR Kebo Iwa, Gianyar, Bali, Selasa (12/2/2019).
Apalagi kini meski masih didominasi oleh kepesertaan sektor formal, BPJS Ketenagakerjaan juga makin mendorong makin banyaknya kepesertaan dari sektor informal.
Salah satunya dengan membentuk Perisai (Penggerak Sosial Jaminan Nasional) yang direkrut dari tokoh masyarakat yang diberdayakan untuk menjadi agen BPJS Ketenagakerjaan untuk sosialisasi dan edukasi soal program BPJS Ketenagakerjaan.
“Saat ini 4 ribu agen Perisai 3.500 aktif sudah berhasil merekrut 600 ribu pekerja informal dengan tingkat pembayaran 90%. ini luar biasa,” imbuhnya.
Menurutnya dengan insentif yang diberikan mencakup 7.5% iuran dan Rp 500 ribu per bulan untuk merekrut 50 orang, membuat para agen menjadi produktif membayar. Ini juga membuat makin banyaknya pekerja yang ikut serta di BPJS Ketenagakerjaan.
“Agen 10 besar mendapat penghargaan dari pemerintah Jepang. penghasilan mereka mencapai Rp 20 juta sebulan. Ke depan akan lebih besar tergantung peserta yang mereka rekrut,” imbuhnya.