SINGKAWANG (Independensi.com) – Ditjen Perhubungan Udara akan mengawal pembangunan Bandar Udara Singkawang hingga terwujud dan dioperasikan, seusai dilakukan pencanangan pembangunan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Usai melakukan pencanangan, Menhub Budi Karya dan Dirjen Perhubungan Udara juga Polana B Pramesti melakukan pertemuan dengan para pengusaha nasional asal Singkawang untuk mendukung pembangunan bandara ini.
Polana menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan studi pendahuluan dan akan segera melaksanakan feasibility study serta studi lainnya sehingga target pembangunan bandara bisa tercapai.
“Selain itu, kita juga akan lakukan market sounding dan bidding untuk mencari investor yang sesuai karena pembanguanan bandara ini akan menggunakan skema KPBU, kerjasama pemerintah dengan badan usaha. Dengan demikian bandara akan bisa dikembangkan dengan baik tanpa membebani APBN,” ujarnya.
Untuk tahap awal, Polana menyatakan pada tahun ini Ditjen Hubud akan menyiapkan dana Rp 10 miliar untuk land clearing.
Bandara Singkawang terletak di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan. Kelak bandara ini akan berdiri diatas lahan seluas 151.45 Ha dan saat ini telah terealisasi seluas 106.92 Ha.
Pada tahap awal, bandara ini akan memiliki landas pacu 1.400m x 30m, dengan luas landas hubung 199m x 18m, dan luas apron 160m x 70m. Pada tahap ini bandara akan dapat melayani pesawat sejenis ATR 72.
Kota Singkawang merupakan kota yang sedang aktif menggeliat maju dan menjadi pusat pertumbuhan wilayah, khususnya di wilayah Kalimantan Barat bagian utara. Selain itu, Singkawang adalah salah satu tujuan favorit para wisatawan. Pemerintah Kota Singkawang sendiri mencatat, hasil capaian kunjungan wisatawan pada 2018 naik 105 persen dari tahun sebelumnya.
Selain obyek-obyek wisata seperti pantai dan danau, daya tarik Singkawang bagi para wisatawan adalah banyaknya event-event yang di gelar seperti perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang begitu meriah.
Menurut Menhub Budi Karya, Bandara Singkawang mempunyai peran strategis dari sisi ekonomi serta politik, pertahanan dan keamanan. Dari sisi ekonomi, bandara ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan dan potensi ekonomi lainnya di Singkawang dan sekitarnya dengan konektivitas transportasi udara.
Sedangkan dari sisi politis, pertahanan dan keamanan adalah sebagai eksistensi daerah perbatasan terhadap negara tetangga.