JAKARTA (IndependensI.com) – Ajang basket bertajuk Indonesia Basketball League (IBL) Pertamax 2018-2019 sudah menjejak babak semiginal. Laga rmpat besar ini sedianya digelar pada 8-10 Maret di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta.
Dua laga mempertemukan NSH Jakarta melawan juara bertahan Satria Muda Pertamina dari Divisi Merah dan Stapac Jakarta vs Pacific Caesar Surabaya dari Divisi Putih. “IBL Pertamax musim ini penuh kejutan. NSH dan Pacific bisa melangkah ke semi-final adalah sebuah sejarah. Hampir semua pertandingan susah ditebak hasilnya, termasuk di babak semi-final nanti,” kata Direktur IBL, Hasan Gozali seperti dikutip dati rilis panpel, Rabu (6/3/2019).
Hal ini menjadi bukti batas antara tim papan atas dan papan bawah tak bisa lagi jadi acuan. “Semua bisa saling mengalahkan. Terbukti Satria Muda yang tahun lalu jadi juara, sudah kalah sembilan kali di babak regular,” kata Hasan lagi. Bahkan kepastian menuju babak play off harus ditentukan lewat seri terakhir di Yogyakarta.
NSH dan Stapac adalah juara divisi masing-masing dan menunggu lawan di babak semi-final, sementara Satria Muda menyisihkan Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja dan Pacific secara mengejutkan menundukkan Pelita Jaya di babak play off. Keduanya dalam dua gim langsung dari format best of three di babak play off.
Ada dendam membara di dada Satria Muda yang dua kali ditundukkan NSH pada babak regular. “Secara personil saya ingin membalas dua kekalahan tersebut. Kami akan coba buktikan di babak semi-final nanti,” kata pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh.
Hal senada diungkap kapten tim Arki Dikania Wisnu. “Kami bertekad membalas dendam. Tekad Satria Muda sudah bulat mau menjadi juara,” kata Arki. Youbel sendiri mengakui NSH memiliki dua pemain asing bagus pada diri guard Deshaun Wiggins dan center Anthony Simpson. “Dua pemain impor mereka bagus, pemain lokalnya pun mengalami perkembangan pesat,” katanya.
Pelatih NSH, Wahyu Widayat Jati mengakui, Satria Muda tetaplah tim papan atas. “Mereka tim papan atas dan sudah punya mental juara, sementara kami baru mencoba naik kelas jadi tim papan atas,” kata Wahyu. “Kami akan tetap bekerja keras menghadapi mereka. Target masuk play off sudah tercapai bahkan melebihi. Kami pun ingin masuk final dan jadi juara,” katanya.
Wahyu mengatakan, timnya kalah dalam dibanding lawan. “Bench player mereka lebih merata. Saya akan coba siapkan pemain-pemain pelapis kami agar lebih siap bertanding di babak semi-final,” katanya.
NSH adalah tim paling melesat musim ini. Musim lalu, mereka hanya mencatat dua kali kemenangan, kali ini Wendha Wijaya dkk mampu menjadi juara divisi dengan 12 kemenangan dari 18 pertandingan.
Hadapi Tim Terbaik
Di pertandingan lain, Pacific akan berusaha keras menahan tim dengan statistic terbaik musim ini, Stapac. “Kami akan berhadapan dengan tim terbaik di babak regular. Pacific akan terus bekerja keras sampai hasil pertandingan memutuskan kita harus berhenti dari kompetisi musim ini,” kata pelatih Pacific, Kencana Wukir seusai timnya membuat kejutan dengan mengalahkan Pelita Jaya.
Kemenangan atas Pelita Jaya membuktikan tak ada yang tak mungkin terjadi di atas lapangan. “Tugas belum selesai. Kami akan berusaha keras melawan Stapac. Segala sesuatu bisa terjadi di atas lapangan,” kata kapten tim Pacific, Muhammad Hardian Wicaksono. Maju ke babak semi-final adalah sebuah sejarah bagi klub asal Surabaya ini.
Sementara itu, pelatih Stapac, Giedrius Zibenas menilai posisi juara divisi dan langsung menuju semi-final bukanlah sebuah keuntungan bagi timnya. “Dengan istirahat tak bermain di babak play off, kami harus menjaga semangat bertanding anak-anak. Salah satunya dengan melakukan scrimmage untuk menjaga naluri bertanding para pemain,” kata Zibenas.
Zibenas tak pernah puas walau pasukannya berhasil menduduki peringkat pertama di babak regular. “Tujuan kami adalah juara,” tegasnya. Yang menggembirakan hampir semua pemainnya bisa berperan dalam mencetak angka. “Ini akan menyulitkan lawan untuk menjaga para pemain kami,” tegasnya.