Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyaksikan sejumlah keris yang dipamerkan usai membuka pameran 'Kejayaan Keris Madura'

Bamsoet Bangga Keris Indonesia Diakui Dunia

Loading

Jakarta (Independensi.com) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo membuka pameran ‘Kejayaan Keris Madura’ di Loby Gedung Nusantara DPR RI yang akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 19-21 Maret 2019.
Bambang saat membuka pameran, Selasa (19/3/2019) mengatakan sangat bangga karena keris Indonesia diakui dunia. Terbukti Unesco pada 25 November 2015 menetapkan keris sebagai salah satu warisan dunia budaya tak benda.
Dikatakannya jika dunia melalui UNESCO sudah mengakui keagungan keris, maka bangsa Indonesia yang mewariskan keris kepada dunia seharusnya juga punya kebanggaan yang tinggi.
Oleh karena itu dia berharap pameran ini bisa merangsang minat keris yang sepertinya mulai luntur. “Khususnya di kalangan generasi muda. Sehingga anak cucu dan generasi mendatang tidak kehilangan rekam jejak sejarah bangsa tentang keris,” ujar Bamsoet demikian biasa dia disapa.
Seperti kita ketahui, tuturnya, keris salah satu karya nenek moyang bangsa Indonesia dalam khasanah budaya tradisional sejak abad ke-9. “Selain sebagai senjata, dahulu keris juga berfungsi sebagai lambang status sosial. Namun sesuai perkembangan zaman, fungsi senjata dan lambang sosial pada keris lambat-laun beralih menjadi benda seni, pengungkapan falsafah, maupun pengejawantahan simbol dan harapan,” ucap Bamsoet.
Selain keris Madura, kata politisi Partai Golkar ini, khazanah keris nusantara juga diwarnai dengan keberadaan keris Sumatera, Bali, Lombok, dan keris dari berbagai wilayah lainya.
Sekilas, keris Madura bentuknya tidak berbeda dengan keris Jawa. Namun keris Madura memilik ciri-ciri tertentu yang membedakan seperti ketebalan, panjang serta gagangnya.
“Meskipun saat ini beberapa empu dari Madura membuat keris dengan peralatan modern, namun untuk menghasilkan keris, mereka masih menjaga ritual dan tradisi untuk menjaga tuah atau kekuatan jeris. Ritual, tradisi, nilai filosofi, dan estetika yang terdapat dalam keris inilah yang menjadikan keris sangat berharga dari segi seni dan budaya,” ungkap Bamsoet.
Pembukaan pameran dihadiri
beberapa Duta Besar negara sahabat. Selain itu Wakil Ketua Umum Sekretariat Nasional Keris Indonesia Andi Thaswin Abdullah, Sekretaris Umum Sekretariat Nasional Keris Indonesia Basuki Teguh Yuwono, para Mpu dan kolektor Keris, serta Paguyuban Putre Koneng Madura.(MUJ)