LAMPUNG (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Provinsi Lampung menyelenggarakan Workshop Konstruksi bagi 2.405 mahasiswa. Kegiatan ini dalam rangka link and match antara kebutuhan Badan Usaha Jasa Konstruksi terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) terampil kompeten yang bersumber dari lembaga pendidikan.
Peserta yang turut dalam pelatihan antara lain dari Universitas Lampung (1318 orang), Universitas Bandar Lampung (316 orang), Universitas Malahayati (188 orang), Universitas Saburai (108 orang), Universitas Muhammadiyah Lampung (42 peserta), Universitas Muhammadiyah Metro (57 orang), Universitas Megou pak Tulang Bawang (3 orang), Institut Teknologi Sumatera (371 orang), dan Sekolah Tinggi Teknik Nusantara (2 orang).
“Seperti kita ketahui bahwa era industri 4.0 merupakan era digitalisasi, dimana dibutuhkan persaingan inovasi dan keahlian. Untuk itu butuh penguatan pembinaan SDM di Perguruan Tinggi, Politeknik, Pesantren, dan SMK,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Kementerian PUPR sebagai pembina jasa konstruksi nasional telah meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan mulai dari SMK, Politeknik hingga Universitas sesuai fokus Pemerintah saat ini untuk pengembangan SDM Indonesia khususnya bidang konstruksi.
“Perguruan Tinggi sebagai Centre of Excellent para tenaga ahli bidang konstruksi harus merespons isu-isu strategis bidang konstruksi, seperti sustainable construction, value engineering, Building Information Modelling, serta penggunaan teknologi informasi pada era industri 4.0,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin saat menjadi narasumber Kuliah Umum dan Workshop Peningkatan Kompetensi Tenaga Ahli Bidang Jasa Konstruksi di Bandar Lampung, Jumat (12/4/2019).
Selanjutnya kerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui program mahasiswa magang pada proyek infrastruktur. Kementerian PUPR memberikan fasilitas akses kepada 6.000 mahasiswa perguruan tinggi maupun politeknik di seluruh Indonesia untuk magang di proyek-proyek yang dilakukan oleh BUJK.
“Pemerintah juga memiliki inovasi dalam pelayanan publik untuk mempercepat sertifikasi yang berbasis online, yaitu Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri atau SIBIMA Konstruksi. Dimana adik-adik (mahasiswa) bisa mengaksesnya dengan mudah, murah dan efektif,” ujar Syarif.
Dalam mendorong kesiapan kompetensi tenaga kerja konstruksi, Kementerian PUPR terus meningkatkan kompetensi SDM bidang konstruksi melalui Program Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 19 Oktober 2017. Kepemilikan sertifikat kompetensi kerja merupakan kewajiban bagi para pekerja konstruksi sebagaimana diatur dalam UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Syarif mengatakan, selain bertujuan untuk mengukur kompetensi para tenaga kerja konstruksi, sertifikasi juga akan memudahkan lulusan perguruan tinggi dan politeknik mendapat pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
Program ini juga untuk memenuhi jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat di Indonesia. Berdasarkan data LPJKN per April 2019, jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat baru sebesar 627.500 orang yang terdiri dari 429.588 orang tenaga terampil dan 197.892 tenaga ahli atau sekitar 7,6 % dari total jumlah tenaga kerja konstruksi sebesar 8,3 juta orang.
Wakil Rektor II Universitas Lampung Muhammad Kamal mengatakan, pembangunan infrastruktur memegang peranan penting untuk membangun bangsa. Karena itu, mahasiswa harus mengambil kesempatan tersebut dengan menjadi bagian di dalamnya.
“Saya harap mahasiswa semua yang hadir di sini untuk serius mengikuti acara ini dan semoga mendapat pengetahuan yang lebih terutama di sektor konstruksi, bahkan untuk yang hampir lulus bisa bawa sertifikat”, tutur Kamal yang mewakili Rektor Universitas Lampung.
Kegiatan workshop digelar selama dua hari mulai 12-13 April 2019 atas kerjasama Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang, Perguruan Tinggi di Provinsi Lampung dan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK). Acara ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan awareness dalam pembinaan dan peningkatan kapasitas SDM bidang konstruksi.