JAKARTA (Independensi.com) – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk selama kuartal I Tahun 2019 mencetak laba bersih (net income) konsolidasi sebesar USD 19,7 Juta, tumbuh signifikan dari rugi USD 64.3 juta di kuartal I Tahun 2018 .
Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha perseroan yang tumbuh sebesar 11,9 persen menjadi USD 1,09 miliar.
Kinerja positif tersebut turut ditunjang oleh lini pendapatan layanan penerbangan berjadwal pada kuartal I Tahun 2019 sebesar USD 924,9 Juta atau tumbuh sebesar 11,6 persen dibandingkan periode yang sama di kuartal I tahun 2018.
Selain itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada kinerja ancillary revenue dan pendapatan anak usaha lainnya sebesar 27,5 % dengan pendapatan mencapai USD 171,8 Juta
Outlook kinerja positif yang dicapai perseroan sejalan dengan strategi bisnis jangka pendek Garuda Indonesia bertajuk “Quick Wins Priorities” dalam menunjang akselerasi bisnis perusahaan yang berfokus pada tiga hal, yaitu transformasi budaya perusahaan melalui pengembangan SDM, proses, dan teknologi. Lalu peningkatan pendapatan, dan terakhir memperbaiki struktur biaya namun tetap memprioritaskan pelayanan kepada pelanggan
Laporan kinerja keuangan PT Garuda Indonesia secara konsolidasi tersebut disampaikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra pada acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (23/4).
RUPST dihadiri oleh pemegang 23.198.881.734 lembar saham atau 89,62 persen dari keseluruhan pemegang saham Garuda. RUPS Tahun 2019.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan mengatakan, sejalan dengan dinamika industri penerbangan yang semakin kompetitif, akselerasi bisnis perusahaan juga turut harus dikembangkan.
RUPST memberhentian I Wayan Susena sebagai Direktur Teknik dan Nicodemus Panarung Lampe sebagai Direktur Layanan. Pergantian juga terjadi di jajaran komisaris yaitu Agus Santoso, Chairal Tanjung, Dony Oskaria, Muzaffar Ismail dan Luky Alfirman. (hpr)