JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Perhubungan, Kementeriam BUMN dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan terus melakukan koordinasi dalam mengatur tarif tiket pesawat jelang masa angkutan lebaran 2019.
“Kami laporkan di rapat bahwa tarif pesawat terbang belum kondusif. Oleh karenanya, kami koordinasi bahwa Kemenko Perkonomian dan Kemen BUMN akan ambil bagian dalam mengatur tarif pesawat penerbangan pada masa angkutan lebaran,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri rapat koordinasi Persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/4).
Rapat tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Kerja yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Menhub mengatakan, pengaturan tarif pesawat akan dikhususkan kepada maskapai Garuda Indonesia sebagai market leader.
“Pengaturan tarif pesawat terutama kepada maskapai Garuda Indonesia Grup sebagai market leader. Karena jika Garuda menetapkan Tarif Batas Atas maka maskapai lain akan mengikuti, kalau ia turun yang lain juga turun,” jelas Menhub.
Menhub Budi menambahkan, pada angkutan lebaran tahun ini moda udara tetap akan diminati namun peningkatan yang terjadi diprediksi tidak sampai 7%.
“Untuk moda udara volumenya bisa naik dengan adanya infrastruktur baru yang bertambah seperti Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dan Bandara di Yogyakarta yang bisa mulai digunakan minggu depan,”jelas Menhub Budi. (hpr)