Menteri Bappenas : Pemindahan Ibu Kota Tingkatkan PDB Hingga 0,1 Persen

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menegaskan, pemindahan ibu kota tidak akan menimbulkan efek negatif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Justru sebaliknya, jika ibu kota pindah akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB).

“Pemindahan ini nantinya malah akan meningkatkan pertumbuhan PDB sekitar 0,1 persen. Dengan adanya kegiatan membangun ibu kota jadi pertumbuhan PDB per tahun akan bertambah dari based line 5 persen menjadi 5,1 persen,” kata Bambang di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Menurutnya, peningkatan ini terjadi akibat penggunaan sumber daya potensial yang selama ini masih belum termanfaatkan. Selain itu, pemindahan ibu kota ini tidak akan menyebabkan kontraksi ekonomi di wilayah lain jika lokasi alternatif ibu kota baru ini sudah memiliki sumber daya yang memadai dan berketerkaitan dengan aktivitas ekonomi positif di wilayah lain.

Sementara itu, dengan memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa, maka akan mengurangi beban Pulau Jawa. Menurutnya, saat ini pulau jawa sudah menanggung beban yang sungguh luar biasa.

“Beban pulau jawa yang sudah luar biasa. Dari 167 juta penduduk yang ada, 57 persen penduduk berada di pulau Jawa, dan membuatnya menjadi pulau dengan kontribusi PDB terbesar yaitu sekitar 58 persen. Sementara sisanya berada di pulau-pulau lainnya,” imbuhnya.

Selain itu, saat ini beban Jakarta juga sudah meningkat seperti rawan banjir, permukaan tanah yang turun, meningkatnya permukaan air laut, kualitas air yang menurun bahkan tercemar, hingga kemacetan yang menimbulkan kerugian hingga Rp 56 triliun per tahunnya.

Dengan demikian, ini menjadi alasan utama mengapa ibu kota harus berada di luar pulau jawa menurut Bambang. Pulau Kalimantan dipilih karena menurutnya, pulau ini lah yang hampir memenuhi kriteria sebagai ibu kota baru. (dan)