Dorong Kewirausahaan Mahasiswa, Kemendag Adakan Pelatihan Pemasaran Digital di Makassar

Loading

MAKASAR (IndependensI.com)  – Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan pelatihan pemasaran digital bagi mahasiswa inkubator bisnis di Makassar, pada hari Selasa (16/7). Tujuan kegiatan ini untuk mendorong jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar dapat menjadi pengusaha mandiri selepas menyelesaikan bangku kuliah.

“Kita perlu mendorong tumbuhnya wirausaha baru, khususnya di kalangan mahasiswa dan kaum muda yang merupakan generasi milenial dengan memanfaatkan era teknologi saat ini. Kesadaran pentingnya wirausaha bagi perekonomian negara perlu ditanamkan kepada kaum muda dalam mendorong kreativitas dan rasa percaya diri untuk menjadi pelaku usaha. Upaya ini juga untuk membantu mewujudkan target pemerintah menciptakan 1000 technopreneurs,” jelas Kepala Biro Humas Kemendag Fajarini Puntodewi saat membuka pelatihan.

Menurut Puntodewi, kewirausahaan secara langsung memiliki peran penting dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Entrepreneurship Global Index 2018, indeks kewirausahaan di negara maju sebesar 14 persen, sementara indeks kewirausahaan di Indonesia baru sebesar 3,1 persen, masih di bawah negara ASEAN lainnya yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, dan Pilipina. Sehingga upaya mendorong terciptanya wirausaha baru perlu dilakukan.

Pelatihan yang digelar selama dua hari menggandeng pakar pemasaran digital Dinar Sudiarto dari Oneplus. Pada pelatihan ini, peserta dididik bagaimana melakukan pemasaran produk yang tepat sasaran dengan menggunakan perangkat digital. Tidak berhenti di sini, hasil pelatihan kepada para peserta selanjutnya akan dimonitor kemajuannya secara berkala.

Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Abdul Wahab menambahkan, model pelatihan seperti ini perlu lebih sering dilakukan di luar Jawa. Menurut data asosiasi pengguna Jasa internet (APJII), penggunaan sarana niaga elektronik untuk berdagang di luar Jawa baru mencapai 30 persen, masih jauh dibanding dominasi pengguna di Jawa (70 persen). Sehingga, potensi pengembangan usaha secara digital di luar Jawa masih cukup besar.

Pelatihan diikuti sekitar 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen pembimbing inkubator bisnis UIN. Jumlah peserta dibatasi agar pengajaran lebih efektif dan materi pelatihan dapat disampaikan secara berkelanjutan.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini, yang sejalan dengan program kampus untuk mendidik pebisnis ulung. Agar tidak berhenti sampai di sini, kami juga mengikutkan para dosen pembimbing inkubator bisnis UIN dalam pelatihan ini sebagai training of trainee (ToT) sehingga bisa memberikan pelatihan kembali kepada para mahasiswa lainnya dan program bisa berjalan berkesinambungan,” imbuh Abdul Wahab.