GRESIK (Independensi.com) – Ribuan warga Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang tergabung dalam Gerakan Peduli Lingkungan (GPL). Melakukan aksi unjukrasa ke PT Cargil Indonesia yang berada di Kawasan Industri Maspion (KIM), Jumat (20/7).
Dalam aksinya warga menuntut, agar polusi udara berbau tidak sedap yang ditimbulkan perusahaan kakao dan coklat itu ditanggulangi. Sebab, aroma busuk menganggu kesehatan dan aktifitas sehari-hari warga.
“Sebelum warga melakukan aksi turun jalan ini, kami sudah memberitahu ke manajemen PT Cargil Indonesia terkait bau yang bau yang ditimbulkannya tidak sedap dan menganggu. Bahkan, seminggu lalu warga telah beritikad baik dengan melaporkan persoalan ini. Ke pihak perusahaan melalui what’s app (WA), tapi justeru tangapannya bikin warga marah,” kata Koordinator Aksi Abdul Muid.
“Masak kita WA, jawaban dari perusahaan tidak ada bau. Inilah yang menyakitkan hati kita, sebab semua warga Manyar merasakan sendiri bau busuk yang ditimbulkan PT Cargil Indonesia,” ujarnya dengan nada kesal.
“Kami warga Manyar mewarning, agar pihak PT Cargil Indonesia mendengarkan tuntutan warga. Dengan bertindak menghilangkan bau tidak sedap, yang ditimbulkannya itu. Karena, hal ini sudah berjalan selama satu tahun lebih,” tuturnya.
Muid menambahkan, pada prinsipnya warga mengajak pihak perusahaan untuk beraudensi membicarakan persoalan ini di Kantor Kecamatan Manyar. Agar hasilnya, bisa diketahui oleh seluruh masyarakat.
“Tuntutan kami cuma satu, hilangkan bau tidak sedap itu. Jika tidak segera melakukan apa yang menjadi tuntutan kami. Kami akan tetap bertahan melakukan aksi ini, bila diperlukan kami akan mendirikan tenda sampai ada jawaban dari pihak PT Cargil Indonesia,” tegasnya.
Untuk diketahui, akibat aksi tersebut Jalur Pantura Deandels Manyar Gresik lumpuh total. Sehingga, polisi harus melakukan pengalihan arus lalu lintas agar tudak terjadi kemacetan panjang. (Mor)