KULONPROGO (independensI.com) – Lion Air member of Lion Air Group hari Rabu (24/07) memulai penerbangan perdana dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Kulonprogo, Yogyakarta.
Lion Air mengawali penerbangan dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan (UPG) bernomor penerbangan JT-643. Pesawat lepas landas pada 08.35 WITA dan mendarat di Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo pukul 09.35 WIB. Dalam inaugural flight ini ditandai penyiraman air atau water salute, pengalungan kain khas (syal), pengguntingan bunga sekaligus diresmikan oleh Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo bersama pengelola bandar udara – Angkasa Pura I, Direktur Operasi Lion Air, Capt. I Putu Wijaya dan karyawan Lion Air Group Yogyakarta.
Untuk layanan sebaliknya, Lion Air mengudara pukul 10.05 WIB dari Bandar Udara Internasional Yogyakarta dengan nomor penerbangan JT-644. Pesawat sudah tiba sesuai jadwal di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pukul 12.55 WITA.
Penerbangan tersebut telah menempatkan Lion Air sebagai maskapai pertama dan satu-satunya saat ini yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin dengan Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo.
Momen inagurasi, Lion Air mengoperasikan Boeing 737-800NG berkapasitas 189 kursi kelas ekonomi. Pesawat menawarkan kenyamanan selama perjalanan. Interior kabin Boeing Sky Interior memberikan nuansa kabin lebih fresh, hangat dan menyenangkan. Sistem pencahayaan tampil lebih modern, dilengkpai warna berbeda yang disesuaikan suasana, antara lainsoft blue untuk menampilkan efek segar saat boarding, warna senja (sunset) mengakomodir mood santai, tenang serta lembut.
Pesawat Lion Air juga didukung penataan lampu Light-Emitting Diode (LED) interior kabin dan lampu baca. Desain tersebut menimbulkan kesan lebih lapang, futuristik dan dinamis. Travelers yang duduk di kursi dekat jendela (window) akan semakin menikmati pemandangan luar. Bentuk dinding kabin bagian samping (sidewalls) lebih luas dengan tampilan jendela tampak lebih besar.
Lion Air mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan koordinasi yang baik antara regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, seluruh karyawan Lion Air bersama berbagai pihak terkait, sehingga sintergitas pengoperasian rute Makassar dan Kulonprogo Yogyakarta dapat berjalan lancar serta tepat waktu.
Ketepatan waktu telah menjadi fokus Lion Air guna mengoptimalkan layanan terbaik kepada travelers. Lion Air mencatat kinerja tungkat ketepatan waktu (on time performance/ OTP) mencapai rata-rata 85% pada semester 1 2019 (Januari-Juni). Data OTP merupakan perhitungan sesuai laporan Interated Operation Control Center (IOCC) menurut ketepatan pesawat saat keberangkatan (departure) dan kedatangan (arrival) dalam waktu kurang dari 15 menit dari jadwal yang ditentukan.
Dengan dibukanya rute tersebut, Lion Air berharap bisa menyediakan penerbangan dengan jadwal keberangkatan yang sesuai kebutuhan wisatawan dan pebisnis di era perjalanan udara kekinian (millennials travelers). Ekspansi bisnis Lion Air hari ini bertujuan dalam upaya menyediakan pilihan penerbangan langsung ataupun lanjutan (connecting).
Untuk koneksi penerbangan lebih banyak lagi dari Bandar Udara Sultan Hasanuddin terhubung antara lain tujuan Batulicin, Bau-Bau, Bima, Luwuk, Mamuju, Palangkaraya, Palopo, Poso, Raha, Selayar dan Wangi-Wangi. Selain itu, tersedia lanjutan penerbangan ke Ambon, Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Gorontalo, Jayapura, Kendari, Manokwari, Merauke, Palu, Sorong, Ternate, Manado, Lombok, Pontianak dan Tarakan.
Bandar Udara Internasional Yogyakarta merupakan alternatif terbaru bagi travelers yang ingin bepergian menuju atau dari Yogyakarta dan wilayah sekitarnya ke berbagai kota di Indonesia. Rute baru Makassar – Kulonprogo, Yogyakarta menjadi destinasi baru hits dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin yang dinilai mampu melengkapi layanan saat ini ke Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta (JOG).
Bagi millennials travelers yang akan mewujudkan mimpi jelajahi Kulonprogo, ada beberapa destinasi instagramable untuk dikunjungi diantaranya Hutan Mangrove Wana Tirta, Pantai Glagah yang berjarak sekitar 8,4 km dari Bandar Udara Internasional Yogyakarta atau sejenak di Bukit Isis untuk menikmati keindahan hijaunya perbukitan menoreh yang memanjakan mata serta beragam objek wisata lainnya. Sedangkan Makassar yang dikenal kota transit Indonesia bagian timur, juga menyuguhkan berbagai tempat wisata popular, seperti Fort Rotterdam atau terkenal sebutan Benteng Ujung Pandang untuk mempelajari banyak hal tentang sejarah Makassar.
Agar perjalanan lebih maksimal, kepada travelers agar mempersiapkan rencana lebih awal berkonsep “tren bepergian simpel”. Jika akan membawa bagasi saat penerbangan maka dapat membeli bagasi menggunakan voucher bagasi (pre-paid baggage)melalui agen perjalanan (agent travel), www.lionair.co.id dan kantor penjualan tiket Lion Air Group.
Pembelian bagasi untuk harga lebih hemat bisa dilakukan ketika saat dan setelah pembayaran tiket (issued ticket), ketentuan batas waktu maksimum enam jam sebelum keberangkatan. Travelers akan mendapatkan nilai lebih ekonomis serta terjangkau dari pilihan kapasitas bagasi yang disesuaikan tingkat keperluan. Sebaliknya, bila berangkat tanpa bagasi, maka tidak perlu membayar bagasi.
Setiap travelers (kecuali bayi), diperbolehkan membawa satu bagasi kabin (cabin baggage) dengan maksimum berat 7 kg dan satu barang pribadi (personal item) seperti tas laptop/ perlengkapan bayi/ bahan membaca/ kamera/ tas jinjing wanita (hand luggage) ke dalam kabin (hand carry), yang mengikuti aturan berlaku sesuai maksimum ukuran dimensi bagasi kabin.
Lion Air menghimbau check-in lebih awal 120 menit sebelum jadwal keberangkatan di bandar udara. Hal tersebut guna meminimalisir dampak dari antrean panjang ketika check-in. Counter check-in Lion Air Group akan ditutup 30 menit sebelum waktu keberangkatan penerbangan domestik.