Special SOM AMAF ke-40, Indonesia Tekankan Pentingnya Revolusi Industri Pertanian

Loading

VIETNAM (IndependensI.com) – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono memastikan Indonesia telah mempersiapkan diri dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Di era ini berbagai aktivitas sosial maupun ekonomi akan selalu dikaitkan dengan penggunaan mesin-mesin yang bersifat otomasi dan terintegrasi dengan jaringan internet termasuk di dunia pertanian.

“Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, penerapan pembangunan pertanian 4.0, akan menciptakan sektor pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan, ini jawaban atas tantangan di masa depan, Indonesia sekali lagi menekankan pentingnya revolusi industry pertanian di lingkup ASEAN” ungkap Momon saat menjadi ketua Delegasi pada sidang Special Senior Officials Meeting of the 40th Meeting of The ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (SSOM 40th – AMAF) di Hue, Vietnam.

Implementasi Revolusi Industri 4.0 di sektor pertanian, ungkap Momon menjadikan proses usaha tani semakin efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing produk tani yang dihasilkan. Momon berpendapat pemanfaatan kemajuan revolusi industri 4.0 di sektor pertanian, bakal ikut menunjang produksi pangan serta kelancaran distribusinya.

“Dengan pertanian 4.0, ke depan budidaya tidak lagi serampangan memberi air, pupuk dan pestisida, namun sesuai dengan kebutuhan di masing-masing tempat” ungkap Momon.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama empat hari tersebut, para SOM AMAF Leader dan perwakilan dari Kementerian Pertanian masing-masing anggota ASEAN, akan mengikuti berbagai sidang yang membahas tentang ketahanan dan keamanan pangan, perubahan iklim, pangan halal, pelatihan, koperasi, system informasi lingkup ASEAN, penelitian dan pengembangan untuk komoditas pertanian dan perikanan serta isu-isu kehutanan termasuk perdagangan produk kehutanan.

Di sela – sela pelaksanaan sidang, Momon juga berkesempatan bertemu dengan Direktur Jenderal International Rice Research Institute atau IRRI, membahas dukungan Indonesia pada proposal Rice Genetic Solution for Climate Resilience and Value Addition in ASEAN.

“Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk mempererat kerjasama, tidak hanya dalam penelitian dan pengembangan varietas padi, tapi juga peningkatan kapasitas para petugas Pertanian, khususnya peneliti dan penyuluhan” tutup Momon.(***)