Kementan Dukung Pencanangan Kampung Inseminasi Buatan Sapi Pertama di Indonesia

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendukung berbagai upaya untuk peningkatan polulasi ternak sapi dan kerbau di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen PKH, I Ketut Diarmita saat diminta pandangannya terkait pencanangan kampung inseminasi buatan (IB) sapi pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan kabupaten Sumenep di desa Guluk-Guluk, kecamatan Guluk-Guluk, kabupaten Sumenep, Madura, 6/8/19.

Dalam pencanangan tersebut turut hadir perwakilan dari Komisi Bibit Ternak Nasional, Kepala BBIB Singosari, dan perwakilan dari Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Kementan.

Menurut Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim, pencanangan kampung IB ini bertujuan untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi madura. “Sumenep merupakan satu-satunya kampung IB yang ada di Indonesia. Kampung IB ini bisa hadir karena adanya kesadaran peternak” kata Abuya.

Sementara itu Bambang Heriyanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep menambahkan bahwa petugas IB di Sumenep ada 32 orang yang menjadi pahlawan sekaligus ujung tombak peningkatan populasi sapi madura. Bambang juga menekankan pentingnya peran petugas IB tersebut dalam menyukseskan program Upsus Siwab Nasional.

Lanjut Bambang menjelaskan bahwa pada tahun 2020, Pemerintah Daerah Sumenep akan menjadikan wilayah Guluk-Guluk, Ganding, dan Lenteng atau disebut “LU GANTENG” sebagai kampung IB sekaligus menjadi wilayah sumber bibit, karena daerah ini didukung jumlah populasi sapi madura yang besar, sosial budaya masyarakat yang sesuai, dan merupakan wilayah bebas penyakit Brucellosis sejak tahun 2015.

“Sumenep merupakan kabupaten dengan populasi sapi terbanyak di Jawa Timur atau bahkan di Indonesia, yakni mencapai 367.362 ekor. Dengan populasi sebanyak ini maka perlu dukungan adanya pejantan unggul yang dijaring melaui kontes. Selain itu, ada tradisi yang melekat pada masyarakat yaitu tradisi “sapi sonok” dan karapan sapi yang mendukung pengembangan sapi madura,” tambahnya.

Dalam pencanganan kampung IB sapi tersebut dipamerkan juga sapi “Pembela” yang merupakan sapi Pemenang calon pejantan sapi madura dalam kontes ternak dan panen pedet menuju lumbung pangan dunia tingkat Jawa Timur 2019. Sapi ini dimiliki oleh H. Rapik Asli desa Bragung kecamatan Guluk-Guluk dengan umur sapi 2 tahun. Pembela biasa dijadikan pejantan pemacek bagi sapi-sapi betina milik peternak di wilayah Guluk-Guluk.

Menyambut kegiatan pencanangan kampung IB yang digagas oleh kabupaten Sumenep tersebut, Ketut berharap agar kegiatan ini dapat menginspirasi daerah lainnya di Indonesia untuk melakukan inovasi yang sama dalam mensukseskan Upsus Siwab.

“Dengan demikian pelayanan IB untuk mendukung kegiatan Siwab dapat lebih terfokus dan didukung oleh masyarakat sekitar. Tentu saja hal ini akan mempermudah kerja petugas dalam melaksanakan IB, PKB, dan pelaporan kelahiran. Selain itu pembinaan untuk melaksanakan kegiatan pembibitan juga dapat lebih terarah,” pungkasnya.(***)