JAKARTA (IndependensI.com) – Mengawali hari Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menghentikan kendaraan dinasnya saat memasuki gerbang Kantor Pusat Kementan, di Ragunan. Mentan spontan turun menemui rombongan peternak yang sedang bersiap untuk demonstrasi. Para pendemo ini tidak menyangka Menteri Pertanian langsung mengajak mereka berdiskusi. Beberapa demonstran sontak berteriak hidup Mentan, dan mengelu- elukan Amran Sulaiman.
“Ini mana Satgas Pangannya, masa yang seperti ini tidak bisa selesai,” ungkap Amran saat sedang berdiskusi di barisan para demonstran di kantor pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis ( 26/09/19).
“Pak Kapolsek, ada katanya OTT, sudah ada di blacklist, sudah tutup saja perusahaannya” sebutnya.
Mentan Amran serius berdialog serta mendengarkan semua keluhan para demonstran. Mereka mengklaim mengalami kerugian besar yang diakibatkan rendahnya harga ayam dan telur.
“Apa itu perusahaan besar?, Apa namanya?” tanya Amran kepada demonstran saat mendengar ada peternak yang curhat menemui peredaran telur tetas yang dijual ke pasaran secara ilegal. Amran menyampaikan kekesalannya pada perusahaan yang meresahkan para peternak tersebut.
“Ayo kita masuk ke ruangan, kita diskusi di dalam,” ajak Amran.
“Masa itu para pengusaha kaya tidak kasihan melihat para saudara-saudara kita ini. Kasih saya buktinya, kita laporkan ke polisi”.
Mentan menyatakan akan serius kawal keluhan para demonstran yang menyuarakan aspirasi dan keluhannya, baik soal distribusi pakan ternak ataupun day old chicken (DOC). Peternak menuduh saat panen harga jatuh sekali dan perusahaan integrator disinyalir banting harga.
Mentan mengatakan bahwa dirinya pelayan bagi para peternak dan ikut merasakan kesedihan mereka, karenanya Amran bersedia memfasilitasi dialog mereka dengan perusahaan besar.
Mendengar ini, sontak para demostran langsung berteriak senang, melihat sikap Mentan yang rela langsung turun tangan dan menangani keresahan mereka.
“Hidup Pak Menteri, hidup Pak Menteri”
” Beri dua jempol pada Pak Menteri,” teriak para demonstran yang berjumlah ratusan dan berasal dari berbagai daerah ini. Tanggapan Mentan mendengar keresahan para peternak, membangkitkan kembali semangat para peternak yang berasal dari perwakilan peternak ayam mandiri dari daerah Jawa Timur dan Jawa Barat untuk kembali berjuang.
Hartono, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) menyampaikan jika tindakan yang sudah diambil Mentan sudah sangat benar. “yang dilakukan Pak Menteri Pertanian itu tepat sasaran dan terima kasih atas respon cepatnya” tuturnya
Hartono mengungkapkan Mentan sudah bertindak sesuai UU tentang peternakan, yang menyatakan pemerintah harus mengambil tindakan bila terjadi distorsi harga di pasar.
” Menteri Pertanian bertindak sesuai UU peternakan dan kesehatan unggas. Beliau dengan cepat dan membela peternak kecil ini, karena perusahaan besar berdasarkan data di bursa di efek Jakarta selalu untung” pungkas Hartono.