GRESIK (Independensi.com) – Wali murid SMA Negeri 1 Kebomas Gresik Jawa Timur, merasa resah dengan adanya pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Dengan dalih, dana untuk mutu pendidikan siswa.
Salah seorang wali murid SMAN 1 Kebomas yang minta namanya dirahasiakan. Mengungkapkan, bahwa berbagai bentuk pungatan yang dilakukan pihak sekolah terhadap wali murid. Dirasa cukup memberatkan, terutama bagi kalangan ekonomi kelas menengah kebawah.
“Kami sebenarnya merasa keberatan, dengan pungutan yang gencar dilakukan pihak sekolah. Tapi tidak bisa berbuat banyak, karena terus terang kami takut. Kalau protes nanti anak kami yang kena dampaknya,” katanya kepada Independensi.com, Sabtu (28/9).
“Pungutan yang terjadi setiap tahun ini, bentuknya bermacam-macam. Mulai, iuran untuk bimbingan belajar (bimbel), studi tour ke Bali hingga penarikan uang SPP,” tuturnya.
“Kalo tidak salah kan Bu Khofifah Indar Parawangsa Gubernur Jawa Timur, sudah mengumumkan bahwa untuk semua SMA Negeri se Jatim digratiskan biaya SPP nya dan tidak memperbolehan sekolah melakukan tarikan dengan bentuk apapun. tapi nyatanya ada tarikan SPP maupun iuran, yang disebut dana untuk mutu pendidikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pungutan selalu ada dengan berbagai alasan keperluan sekolah. Seperti, saat hendak memperingati ulang tahun SMAN 1 Kebomas pada beberapa waktu yang lalu. Setiap siswa dari kelas 10 hingga 12 dipungut iuran sebesar Rp 150 ribu.
“Ironisnya lagi, agar tarikan itu tidak dikategorikan sebagai pungutan liar (pungli). Pihak sekolah memberi kami surat pernyataan, yang didalam tertera nama sisiwa, kelas dan nominal iuran. Namun yang harus diisi, hanya pada kolom nama dan kelasnya saja,” tukasnya.
“Untuk kolom nominalnya mala, kita dilarang untuk mengisi sendiri atau harus dikosongkan. Alasannya nanti pihak sekolah yang akan mengisi, ini kan aneh,” tandasnya.
Terkait persoalan pungutan itu, saat dikonfrontir pihak sekolah menampik jika melakukan pungutan. “Kami tidak perna melakukan pungutan apapun, jadi kalau ada wali murid yang menyatakan hal itu. Silakan saja datang langsung kesekolah,” ucap, Humas SMAN 1 Kebomas Imam Wahyudi.
Untuk diketahui saat mengungkapkan ada pungutan di SMAN 1 Kebomas, seorang wali murid setempat. Juga menunjukan lembaran surat pernyataan pungutan, sebagai bukti jika dirinya tidak mengada-ada. (Mor)