MAROS (Independensi.com) – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) RI untuk menjadi jajaran terdepan dalam membantu dirinya untuk tanggap akan kendala pertanian dimasa mendatang.
Dalam rapat kerja perihal “ Penguatan Manajemen Badan Litbang Pertanian dan Sosialisasi Program – Program Strategis, Mentan turut dipertemukan dengan 315 orang peneliti dan pengembang pertanian di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua.
“Saya itu Mentan baru jadi tolong bantu saya sama-sama kita boleh bantuin pertanian kalau tidak saya tidak bisa kerjakan apapun. Oleh karena itu jajaran Balitbangtan harus menjadi jajaran jajaran yang terdepan bantu Syahrul Yasin Limpo agar Tuhan tidak menyesal berikan saya anugerah,” ucap Syahrul saat membarikan sambutan dalam rapat tersebut di Auditorium Prof.Dr.Ibrahim Manwan, Balai Serealia, Maros, Selasa (26/11).
Mentan ungkapkan jika dirinya memiliki waktu sedikit yakni 5 tahun untuk memajukan pertanian Indonesia, sehingga dirinya menginginkan kerja pejabat bidang pertanian yang memang harus lebih cepat, lebih fokus, lebih serius dan lebih berenergi dari apa yang pernah ada kemarin. Tujuannya adalah bagaimana agar pertanian ini harus lebih baik.
“Tujuannya satu agar pertanian ini bisa lebih mampu menjamin hadirnya kehidupan bangsa yang makin baik melalui hadirnya pertanian lebih optimal karena dari pertanian yang akan menjadi sebuah negara yang mampu memberi makan rakyatnya yang lebih baik,” tutur Syahrul.
Syahrul mengatakan bahwa pertanian ini bukan pekerjaan kecil dikarenakan pertanian menentukan kuat atau akhirnya dari sebuah negara bangsa. Bangsa kuat dan tidak pecah bila pertanian kuat, pertanian ini juga menentukan hadirnya penerintah provinsi yang bisa mengurusi rakyatnya, hadirnya kabupaten yang bisa mengurusi rakyatnya. Pertanian itu juga memperkuat hadirnya bupati di daerah itu yang bisa menentukan kesejahteraan rakyatnya.
“Apakah camat ini kerja atau tidak dan pertanian itu ukuran seorang Kepala Desa peduli tidak dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya,” ungkapnya.
Menurutnya jajaran pertanian mampu menjadi support system yang kuat pada negara, provinsi ini, pada kabupaten kota yang ada dan kepada camat serta kepala desa dan lurah. Sehingga sebenarnya tanggung jawab Kementerian pertanian (Kementan) luar biasa dimana jika teledor sedikit maka pertanian itu yang sangat rentan dengan cuaca kan sangat rentan dengan penyakit dan sangat rentan dengan bencana alam akan menjadi mengancam rakyat.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa rakyat itu diperkuat dengan hadirnya pertanian agar dia makin mampu membuat dirinya berkarya lebih kuat memecahkan masalah kehidupan. Oleh karena itu mandiri adalah tujuan dimana nanti jika lakukan impor maka harus dibarengi dengan bagaimana kita mengekspor nya keluar .
“Para peneliti, para penyuluh jajaran balitbangtan seluruh Indonesia ini menjadi bagian-bagian dari perjalanan kita,” imbuhnya.
Mentan juga sampaikan jika pertanian lebih maju kedepan tentu menggunakan berbagai teknologi dan kemampuan-kemampuan lainnya dimana harapannya pertanian yang maju mandiri modern itu wujud awalnya itu tidak ada produktivitas yang tidak meningkat di tangan Balitbangtan.
“Jadi nggak usah dijelaskan apa itu produktivitas karena kalian lebih tahu tapi tidak ada pertanian tahun ini yang tidak naik 5% bahkan jika naik 4% saja saya anggap gagal,” tukas Syahrul.