BALI (Independensi.com) – Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (GAPEKSINDO) Denpasar mendorong anggotanya untuk melengkapi seluruh kompetensi yang diharuskan agar memiliki kompetensi dan daya saing dalam kompetisi bisnis global, Mengingat di Bali saat ini nyaris tak memiliki pengusaha jasa konstruksi berskala besar, Sehingga banyak proyek pembangunan bernilai tinggi tak bisa diambil pengusaha lokal.
“Pengusaha di Bali khususnya Denpasar seluruhnya kelas menengah ke bawah sehingga tak bisa mengambil proyek-proyek berskala besar,” Made Duarsa Ketua Gapeksindo terpilih periode 2020-2025 hasil Musyawarah Cabang (Muscab) IV Gapeksindo Kota Denpasar yang berlangsung di Hotel Inna Veteran Denpasar, Jumat (17/1/2020). Muscab dibuka Ketua LPJK Bali Ida Bagus Nyoman Sudewa.
Ke depan, tambah Duarsa diharapkan bisa lahir pengusaha berskala besar sehingga lebih banyak bisa berperan dan bersaing. Selama ini, pengusaha lokal hanya sebagai partner dalam proyek-proyek besar. Ia juga melihat selain proyek besar diambil pengusaha luar Bali juga banyak dikerjakan kontraktor asing. “Banyak juga investor yang memakai kontraktor asing,” tambah Made Duarsa yang akrab dipanggil Dedu ini.
Menurut Duarsa, Sejauh ini menurut pandangannya proyek-proyek konstruksi masih bisa berjalan dengan baik. “Proyek baik swasta maupun pemerintah cukup banyak sehingga semua pengusaha bisa jalan,” tambah Dedu.
Ia mengatakan dalam menghadapi tantangan dan persaingan ke depan, kualitas SDM sangat penting termasuk bidang IT. Kompetensi dan sertifikasi harus terus ditingkatkan bagi jajaran Gapeksindo sehingga bisa menghasilkan kualitas kerja yang bagus.
Apalagi bisnis di bidang konstruksi ini sangat dinamis, dalam artian persaingan bukan hanya di tingkat lokal, tapi lingkupnya sangat luas. “Pengusaha luar bisa ikut tender di sini. Kita juga bisa ikut di daerah lain,” tambah owner PT Satya Indosin Laksana ini.
Ditanya prospek bisnis konstruksi di 2020 ini, Dedu mengaku optimis bisa bertumbuh. Sebab andalan usaha konstruksi di sektor properti mulai membaik. “Dominan bisnis konstruksi ini di properti. Jadi kalau properti tumbuh, kita juga ikut selain proyek-proyek yang ada di pemerintah,” tambahnya.
GAPEKSINDO Kota Denpasar sebagai salah satu asosiasi kontraktor yang memiliki jumlah anggota sekitar 80 anggota ini juga mengharapkan adanya peningkatan pelayanan terhadap anggotanya, salah satu cara guna meningkatkan pelayanan kepada anggota GAPEKSINDO adalah dengan menyelenggarakan pelatihan penguasaan tata cara verifikasi dan validasi awal bagi data badan usaha, serta peningkatan Sistem Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI).
Sementara itu Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Bali Ida Bagus Nyoman Sudewa mengingatkan pentingnya sertifikasi tenaga kerja jasa konstruksi untuk menghasilkan tenaga ahli dan terampil yang dibutuhkan Bali. Kadis PUPR Kota Denpasar Jimmy Sidharta berharap asosiasi ini dapat berperan dalam mendukung pembangunan Kota Denpasar. (hidayat)