JAKARTA (Independensi.com) – Hanya sedikit informasi usai mundur dari kancah basket profesional Amerika Serikat (NBA) pada 2016 lalu. Tak lagi bermain, pun menjadi pelatih skuat peserta NBA. Dia hanya meluangkan waktu bersama keluarga, sambil menikmati hasil jerih payah selama 20 musim di NBA. Sempat mengisi waktu sebagai konsultan tim basket WNBA, Los Angeles Sparks.
Selebihnya, dia hanya ingin mengembangkan akademi basket yang diberi nama Mamba Sports Academy yang fokus pada pembinaan basket Kelompok Umur 3-8 tahun. Ya, langkah hidup sang legendaris Kobe Bryant terhenti melalui kecelakaan helikopter di kawasan Calabasas, Kalifornia, AS, Minggu (26/1/2020).
Tragisnya, dia pergi kehadirat-NYA bersama sang putri tertuanya, Gianna Maria-Onore Bryant atau yang akrab disapa Gigi. Kobe ingin meninggalkan warisan dimana darah dagingnya masih bisa turut bertarung di kancah basket profesional. Gigi sedang dipersiapkan untuk bermain di WNBA. Tapi takdir menemukan jalannya sendiri.
Bersama tujuh orang lain di dalam helikopter, Kobe dan Gigi hendak menuju Mamba Sports Academy untuk berlatih. Namun, mereka tak pernah sampai disana dengan menggunakan helikopter yang kabarnya kerap digunakan Kobe tanpa masalah sedikitpun.
Pria bernama lengkap Kobe Bean Bryant adalah salah satu pebasket posisi shooting guard yang tangguh di muka bumi. Tak banyak atlet yang memiliki talenta seperti Kobe, khususnya di olahraga basket profesional. Pada tahun 1996, Kobe muda lulus dari sekolah menengah atas dan langsung masuk dalam draft pemain NBA. Tak menunggu lama, pebasket bertinggi badan 198 cm kelahiran ,Philadelphia, Pennsylvania, 23 August 1978 ini langsung melejit di kancah basket NBA.
Kobe adalah pebasket termuda di NBA dan menangguk sukses bersama Los Angeles Lakers selama 20 musim sepanjang karier basket profesionalnya. Pernah mencatat prestasi sebagai pebasket peduli skor tertinggi dalam sejarah NBA, yakni sebanyak tiga kali sebelum akhirnya dipatahkan LeBron James.
Dari 20 tahun berkarier di NBA, Kobe mencetak 18 kali sebagai All Star dan ikut serta merasakan lima kali juara NBA. Kendati punya tabiat keras dan kerap bertikai dengan pelatih maupun sesama pemain, Kobe punya integritas dan disiplin tinggi dalam kerja tim dalam mencapai target kemenangan.
Pada musim kompetisi 2007-08, Kobe diganjar penghargaan pemain terbaik NBA dan dua kali sebagai finalis pemain terbaik pada musim 2009 serta 2010. Dia pernah pula masuk dalam timnas basket AS di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012. Satu hal yang banyak diingat orang tatkala dia mencatat total 81 angka saat Lakers melawan Toronto Raptors pada 2006.
Kobe meninggalkan dua orang anak, Natalia Diamante Bryant dan Bianka Bella Bryant serta seorang istri yang bernama Vanessa Laine. Selamat jalan, Kobe. Dia kini layak menyandang gelar Legenda Basket NBA. (berbagai sumber)