JAKARTA (Independensi.com) Kasus virus Corona (Covid-19) belum memberikan dampak besar bagi kinerja keuangan PT Angkasa Pura II (Persero).
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan penyebaran global virus Corona memang menghadirkan tantangan namun dampaknya diharapkan berlum terlalu besar bagi kinerja PT Angkasa Pura II.
Dari sisi kinerja keuangan, PT Angkasa Pura II semakin fokus dalam menggenjot bisnis nonaeronautika antara lain melalui optimalisasi anak usaha seperti PT Angkasa Pura Propertindo, PT Angkasa Pura Kargo, PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Aviasi dan PT Gapura Angkasa.
Pengembangan bisnis nonaeronautika cukup penting agar perseroan tidak hanya bergantung pada bisnis aeronautika saja terlebih dengan adanya tantangan global penyebaran Corona ini.
“Secara spesifik, kami juga mengimplementasikan konsep adjacent business untuk menghasilkan pendapatan dari lini bisnis baru baik itu di aeronautika mau pun nonaeronautika guna mempertahankan kinerja keuangan,” jelas Muhammad Awaluddin di Jakarta Rabu (11/3)
Adjacent Business yang telah dijalankan pada tahun ini antara lain membangun bisnis bengkel pesawat (Maintenance, Repair & Overhaul/MRO), dan program strategic partnership Bandara Kualanamu.
PT Angkasa Pura II mengelola 19 bandara di Indonesia termasuk Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Tanah Air. Jumlah pergerakan penumpang di Soekarno-Hatta sendiri setiap tahunnya mencapai sekitar 60-70 juta penumpang.
Virus Corona memang berdampak pada jumlah penumpang dan penerbangan khusunya penerbangan rute internasional.
Tapi bandara-bandara PT Angkasa Pura II lebih banyak melayani penerbangan rute domestik dibandingkan dengan internasional.
Rute domestik di bandara PT Angkasa Pura II mencapai 75%, sementara itu internasional hanya 25%. Seperti kita ketahui, penyebaran global Corona ini lebih berdampak pada penerbangan internasional.
(hpr)