JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan melakukan inovasi pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) untuk Pondok Pesantren yang memiliki keterbatasan lahan untuk lokasi pembangunan hunian vertikal. Salah satunya dengan membangun Rusunawa Tipe Barak Mini di Pondok Pesantren Raudlatussalam yang berada di Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR diberikan tugas oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian santri dan mahasiswa, agar mereka bisa lebih fokus belajar untuk prestasi. Dengan selesainya pembangunan Rusun tersebut diharapkan bisa membantu para santri untuk mendapatkan asrama yang layak selama proses belajar mengajar dan mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia.
Pembangunan Rusunawa Pondok Pesantren Raudlatussalam dilaksanakan pada tahun 2019 lalu dan saat ini sudah rampung. Lokasinya berada di Jalan Raya Mauk – Pasar Kemis KM 2, Kampung Sawah Ciladog, Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Rusun satu tower dua lantai dengan tipe Barak Super Mini memiliki unit hunian terdiri dari empat barak dan telah dilengkapi dengan meubelair seperti tempat tidur susun sebanyak 28 unit dan juga lemari sebanyak 28 unit. Pembangunan rusunawa tersebut menelan biaya sebesar Rp 2,5 Milliar.
Rusunawa Mini ini dibangun di atas lahan yang tidak terlalu luas. Panjang bangunannya 24 meter dan lebar sekitar 8,2 meter. Luas keseluruhan bangunan totalnya 196,8 meter dan dapat menampung 56 santri. Diharapkan para santri dan pengasuh Ponpes Yayasan Raudlatussalam untuk dapat memanfaatkan hunian vertikal tersebut dengan sebaiknya-baiknya untuk menuntut ilmu.
Pimpinan Ponpes Raudlatussalam TB Abdussomad menyatakan, pihaknya sangat berterimakasih atas bantuan Rusunawa dari Kementerian PUPR tersebut. Menurutnya bangunan itu sangat bermanfaat karena memang sangat dibutuhkan sebagai tempat tinggal para santriwati.
“Alhamdulillah pembangunan Rusun ini telah selesai dan siap untuk di huni santriwati. Kami mengucapkan terima kasih yang kepada Kementerian PUPR yang telah merealisasikan serta mengawasi pembangunan rusun ini mulai dari awal sampai selesai,” ujar Abdussomad.
Rusun santri umumnya memiliki 8-12 kamar tipe barak yang dapat menampung sekitar 216 santri/mahasiswa. Sedangkan Rusun Mahasiswa menggunakan kamar tipe 24 yang dapat dihuni 2 orang. Sementara Rusun ASN diperuntukan bagi ASN yang belum menikah maupun yang sudah berkeluarga. Pada umumnya memiliki 3-4 lantai dengan tiga tipe kamar yakni tipe 24, 36 dan 45 dan jumlah unit sebanyak 36-58 unit.(wst)