JAKARTA (Independensi.com) – Wacana Yasonna Laoly selaku Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) terkait pembebasan narapidana koruptor yang di amini oleh Herman Herry selaku Ketua Komisi III DPR RI di tolak oleh Forum Pemuda NTT.
Penolakan ini di sampaikan oleh Agustinus Budi Utomo Gilo Roma selaku Ketua Forum Pemuda NTT (FPN) karena rencana ini sangat tidak manusiawi.
Rakyat Indonesia saat ini sedang diperhadapkan dengan pandemi Covid-19. Dari kasus hingga angka kematian tiap hari makin bertambah. Namun dilain sisi, malah elit pemimpin kita sedang menunjukan contoh yang sangat tidak manusiawi dengan mengeluarkan kebijakan pembebasan Napi koruptor. Kami malah berfikir, bagaimana jika harta para koruptor itu alangkah baiknya disita negara untuk digunakan sebagai tambahan anggaran penanggulangan pandemi yang sedang mewabah.
Sidang Online Tembus 10 Ribu Perkara, Jaksa Agung Lapor Prestasi Jajarannya kepada Presiden
Kebijakan yang sedang diatur oleh Menkumham justru membuat gaduh bangsa ini. Tindakan tersebut sangat tidak manusia, tidak memiliki empati terhadap rakyat yang lagi susah dan genting di landa musibah pandemi Covid-19.
Pertimbangannya kemanusiaan, maka yang lebih baik tetap di dalam dan menjalani hukuman. Kami malah curiga jangan-jangan elit bangsa ini sengaja memancing kegaduhan publik di tengah wabah ini.
Sejak dikeluarkan wacana itu serempak kita kaget, Loh, bukannya berpikir untuk menyelesaikan persoalan bangsa beliau malah membuat kegaduhan dengan rencana sperti ini.
Sangat jelas melukai rasa kemanusiaan kita sebagai anak bangsa. Harusnya yang mereka usulkan, negara mesti ambil alih harta kekayaan para koruptor itu, dan siapkan sembako serta kebutuhan rakyat kecil.
Forum Pemuda NTT meminta, untuk rencana itu segera ditiadakan demi nenjaga kondusifitas negara. Kita kecewa tentunya, ini sesat pikir namanya. Atau sengaja memancing kegaduhan publik.