JAKARTA (Independensi.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta fasilitas kesehatan di tingkat pertama yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) harus diperkuat untuk uji sampel dan penelusuran kasus Covid-19.
“Kita karena kita memiliki 10.134 Puskesmas di seluruh tanah air dan 4.000 di antaranya adalah Puskesmas dengan fasilitas rawat inap,” tutur Presiden saat mengawali Rapat Terbatas (Ratas) melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Senin (18/5).
Selain itu, Presiden sampaikan juga ada 4.883 dokter praktik keluarga ditambah dengan klinik-klinik pratama yang selama ini melayani Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Ini betul-betul perlu diefektifkan, sehingga Puskesmas dan jaringannya bisa diaktivasi menjadi simpul dalam pengujian sampel, dalam pelacakan, dan dalam penelusuran kasus Covid yang ada di lingkungan wilayah itu, juga menjadi simpul pemantauan ODP maupun OTG,” ujar Presiden.
Penyaluran Bantuan
Pada kesempatan itu, Presiden juga meminta proses penyaluran Bansos Tunai, paket Sembako, serta BLT Desa agar dipercepat dan prosesnya disederhanakan.
“Laporan terakhir yang saya terima, BLT Desa baru kurang lebih 15%, kemudian Bansos Tunai baru kurang lebih 25%. Tetapi saya juga mendapatkan informasi dari Menteri Desa maupun Menteri Sosial bahwa minggu ini akan selesai semuanya,” ujar Presiden.
Oleh sebab itu, Presiden minta kalau masih ada masalah pada data yang belum sinkron antara Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non DTKS segera diselesaikan.
“Beri fleksibilitas pada daerah terutama pada pemerintah desa untuk mengambil kebijakan operasionalnya di lapangan sehingga akan memudahkan. Tetapi tentu saja tetap akuntabilitas harus dijaga,” ungkap Presiden.