JAKARTA (IndependensI.com) – Para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) atau mantan kombatan beserta para keluarganya yang berada di bawah naungan beberapa Yayasan dan kini menjadi mitra binaan Subdit Bina Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diharapkan bisa menjadi pelopor untuk menciptakan kerukunan, persatuan dan perdamaian di daerahnya masing-masing.
Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT Boy Rafli Amar dalam sambutan kuncinya saat membuka acara Silaturahmi dan Halal Bihalal bersama para mantan napiter dan kombatan (Mitra) BNPT yang dilakukan melalui video conference. Acara silaturahmi dan halal bihalal yang diselenggarakan oleh Subdit Bina Masyarakat pada Direktorat Deradikalsiasi di Kedeputian I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT ini berlangsung pada Jumat (29/5/2020)
“Tentunya kami berharap bapak–ibu, ihwan-ahwat, ustad-ustazah semua sebagai mitra BNPT punya peran penting di darahnya masing-masing dalam menciptakan sebuah perdamaian dan kerukunan, demi terciptanya persatuan bagi bangsa Indonesia ini,” ujar Boy Rafli.
Selain mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri sekaligus memperkenalkan diri sebagai pejabat baru, Kepala BNPT menjelaskan kepada para mitra BNPT ini untuk bersama-sama berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Yang mana artinya dalam kapasitas sebagai yayasan yang merupakan mitra dari BNPT kepada semuanya untuk bisa mengajak masyarakat di lingkungannya bisa bersatu untuk mewujudkan sebuah kebaikan dan perdamaian.
Untuk itu dirinya sangat mengapresiasi para mitra BNPT yang sudah berinisiatif membentuk Yayasan, sebagai sarana untuk pengaktualisasian diri, dengan harapan terciptanya sebuah lingkungan baru yang lebih positif dan mengembangkan potensi diri
“Kami juga berharap yayasan ini juga menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa pada masyarakat di tempatnya masing-masing. Kami sebagai Umaro, yang mana kita berada pada kelompok ulama maka tidak lain bagi kami untuk mendukung agar apa yang dikerjakan oleh Umaro ini dapat sukses dan dapat memberikan kemaslahatan bagi umat semuanya,” kata mantan Wakalemdiklat Polri ini
Alumni Akpol tahun 1988 ini menjelaskan, dimanapun yayasan tersebut berada, diharapkan untuk bisa memelopori kegiatan-kegiatan positif seperti doa bersama demi kebaikan bangsa Indonesia, kebaikan di lingkungan tempat tinggal serta untuk kesuksesan para pemimpin kita.
“Ini agar para pemimpin kita ini dapat memiliki kemampuan dan bimbingan dari Allah SWT, sehingga kesuksesan dalam pembangunan bangsa ini dapat dirasakan oleh kita semuanya. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami berharap kedepan hendaknya jalinan kerjasama diantara kami (BNPT) dengan para mitra binaan ini bisa terus diwujudkan,” kata mantan Kapolda Papua ini.
Dirinya juga meminta para mitra agar tetap tulus melakukan kewajibannya sebagai warga negara untuk melakukan bela negara. Karena bela negara itu bukan urusan aparat keamanan saja, tetapi oleh warga negara seluruhnya. Oleh karena itu kita semua harus mencintaui negara ini, karena negara ini dilahirkan dengan pondasi konstitusi negara yang berdasarkan Pancasila yang diinisiasi oleh ulama-ulama besar.
“Jadi bukan kelompok nasionalis saja yang menjadikan bangsa ini, tetapi juga keterlibatan para ulama-ulama besar. Artinya disitu sudah menjadi bagian pemikiran-pemikiran ulama-ulama Islam yang ikut melahirkan negara dan bangsa Indonesia ini. Untuk itu Negara ini harus dijaga agar kita semuanya bisa hidup makmur, adil, sejahtera oleh warga negaranya,” kata Jenderal bintang tiga kelahiran Jakarta, 25 Maret 1965 ini.
Untuk itulah dirinya meminta kepada para mitra binaan BNPT ini untuk terus membela negara ini di jalan yang benar dan sesuai dengan pondasi bangsa ini. Karena negara Indonesia ini adalah negara yang majemuk dimana banyak sekali warga bangsa ini yang bergama, suku maupun ras lain.
“Kita bersyukur dengan kemajemukan yang dimiliki bangsa kita ini, dimana kita bisa hidup berdampingan secara damai. Karena sampai hari ini harus disyukuri bahwa Indonesia masih tetap bersatu dalam wilayah Negara Kesatua Republik Indonesia. Tentunya ini adalah sesuatu hal yang luar biasa,” katanya.
Kepala BNPT pun memberikan contoh negara besar seperti Yugoslawia yang saat ini bisa terpecah belah karena tidak bisa lagi menyatukan warga negaranya. Negara itu kini tidak bisa bersatu lagi dan lebih memilih jalannya masing-masing sehingga terpecah menjadi beberapa negara Padahal wilayahnya lebih kecil dari Indonesia.
Peraih gelar Doktoral dari Universitas Padjajaran ini pun juga berharap agar yayasan ini nantinya bisa berkiprah di daerahnya masing-masing dan dapat menjadi lembaga yang dapat memberikan manfaat, bukan hanya kepada pengurus yayasannya, tetapi kepada seluruh masyarakat.
“Kita punya FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) di setiap provinsi, kami mohon pak Deputi I agar FKPT bisa dipertemukan dengan Yayasan ini untuk saling bersilaturahmi agar bisa bersinergi, bersatu untuk membangun sebuah kebaikan,” kata mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Mantan Kapolda Banten ini berharap mitra di daerah ini bisa dalam satu wadah bersama untuk mewujudkan visi-misi BNPT dalam menbangun Indonesia yang maju, aman, damai, adil dan sejahtera. Setelah FKPT dan Yayasan ini bisa bersinergi untuk selanjutnya bisa disambungkan dengan Kepala Daerah setempat.
“Ini agar Kepala Daereah di masing masing yakni Gubernur, Bupati dan Walikota mengetahui bahwa ada mitra-mitra BNPT yang ada di daerah. Sehingga ini bisa menjadi kekuatan masyarakat dan yayasan yang ada di daerah dalam rangka membangun lingkungan yang kuat, damai bersatu dan sejahtera,” kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini
Di akhir sambutannya mantan Kapolrestabes Padang ini juga berharap pandemik Covid-19 ini segera berakhir dan dirinya sebagai pejabat Kepala BNPT yang baru menjabat selama tiga pekan ini bisa bersilaturahmi secara langsung ke daerah-daerah.
“Oleh karena itu pada akhirnya nanti kita bisa memasuki kehidupan dengan normal baru dan bisa bersilaturahmi secara langsung untuk bisa berkunjung ke Jawa Timur, Aceh, Maluku, Kalimantan, Sumatera Utara, NTB dan seluruh tempat dari para ichwan sekalian. Mudah-mudahan ini dalam beberapa bulan kedepan kita bisa melaksanakan kunjungan ke daerah,” kata mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Maluku ini mengakhiri.
Sementara itu Deputi I BNPT, Hendri Paruhuman Lubis dalam sambutan pembukanya pada video conference tersebut mengatakan bahwa silaturahmi dan halal bihalal ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara BNPT dengan mitra subdit BM dalam menangkal ancaman terorisme.
“Tentunya dengan adanya silaturahmi dan halal bihalal antara Kepala BNPT, bersama kami dan para mitra dasi Subdit Bina Mayarakat ini bisa menjadi langkah awal kita untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang memiliki daya tangkal terhadap ancaman terorisme dengan mewujudkan Satu Tekad Indonesia Damai,” ujar Hendri.
Lebih lanjut Deputi I berharap dengan adanya tersebut dapat terus membantu pemerintah dalam pelaksanaan program deradikalisasi yang dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan mitra yang solid dan mampu bekerjasama dengan pemerintah dalam menjaga perdamaian di Indonesia. “Tujuan dari pembentukan Yayasan itu salah satunya adalah untuk membantu pemerintah dalam program-program kampanye perdamaian dan kerukunan beragama,” kata mantan Komandan Korem 173 itu.
Pria yang dalam karir militernya dibesarkan di pasukan ‘Baret Merah’ Kopasssu TNI-AD ini juga meminta kepada para mitra untuk dapat membuat video kegiatan yayasan dan mengirimkan ke jajarannya di BNPT. “Nanti kami akan membantu viralkan melalui Pusat Media Damai / PMD) yang kita miliki agar kegiatan yayasan-yayasan bapak-bapak semuanya dapat diketahui masyarakat secara luas,” tuturnya.
Selain itu dia juga menyarankan agar yayasan-yayasan mitra Subdit Bina Masyarakat ini untuk dapat bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang ada di daerahnya masing-masing. “Minimal dapat menjadi narasumber di beberapa bidang misalnya bidang agama maupun edukasi dalam kegiatan-kegiatan FKPT yang relatif banyak,” katanya mengakhiri.
Silaturahmi dan halal bihalal secara virtual yang diikuti puluhan mantan napiter yang bernaung pada 15 Yayasan ini juga Direktur Deradikalisasi, Irfan Idris; Kasubdit Bina Masyarakat, Solihuddin Nasution, dan jajaran para staf. Para mantan napiter ataupun mantan kombatan yang turut serta dalam Hahal Bihalal tersebut antara lain Ali Fauzi Manzi, Kurnia Widodo, Sofyan Tsauri, Yudi Zulfahrie, dan Khairul Ghazali.