JAKARTA (Independensi.com) – Ditengah peringatan Hari Krida Pertanian yang dilaksanakan dengan sederhana secara virtual, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya bersyukur dan berterima kasih pada petani. Momen tahunan yang diperingati setiap 21 Juni ini, menurutnya saat tepat merefleksi kondisi pangan Indonesia.
“Tidakkah disadari oleh semuanya, kalian boleh makan hari ini, besok masih ada beras dan kalian hidup mau dikota atau didesa, ingatkah siapa mempersiapkan makananmu, dari mana kau dapat nasi itu, dari mana kita dapat asupan hortikultura , tanaman pangan dan jenis lainnya,” kata Syahrul dengan terbata dan emosional.
Penting menurut Syahrul, masyarakat berterima kasih pada petani yang telah berkeringat, menantang matahari demi pangan. Selain itu juga banyak aparat pertanian juga yang bekerja dengan serius, meninggalkan seluruh kepentinganya hanya untuk bertarung, memperkuat upaya agar 267 juta orang tetap bisa makan.
Mentan mengatakan mereka yang telah bekerja keras untuk pangan tidak butuh ucapan penghargaan, namun perlu dihargai upaya dan semangatnya.
“Masalah pertanian bukan masalah proyek dan anggaran, tapi itu adalah masalah ibadah dan kemanusiaan. Ini soal mempertahankan negara dan bangsa, dan saya berharap semangat itu muncul pada jajaran kementan,” katanya.
Kondisi pandemi menjadi tantangan besar bagi jajaran Kementan, untuk terus memberi semangat petani kita terus ke sawah dan ladang, melakukan pembibitan, dan melakukan penelitian. Masyarakat Indonesia perlu berpegangan tangan menjadi satu, mewujudkan pangan nasional.
Saya bersyukur ketahanan nasional Indonesia saat ini cukup terjaga dengan baik , produktivitas sejumlah komoditas strategis tidak menunjukkan perlambatan sedikitpun,” ujar Syahrul.
Data hingga akhir juni 2020 stok beras nasional diperkirakan mencapai diatas 7 juta ton, dan antisipasi kemarau panjang juga sedang berjalan. Kementan mendorong percepatan tanam pada musim ini 5,6 juta ha musim tanan II di 33 provinsi.
“Karenanya Saya berdiri terdepan bersama petani, menjaga target produksi pangan. Kita harus jaga, bahkan jangan juga kita berpikir turunkan target produksi. Itulah cara kita berterima kasih pada petani, yang tanpa lelah bekerja untuk pangan. menjaga makan kita seluruh rakyat Indonesia untuk tetap cukup,” tegasnya.
Secara khusus di masa pandemi, Mentan mengajak semua pihak bersama dan saling bergandengan tangan. Situasi pandemi covid 19 harus dimenangkan, dan sektor pertanian tidak boleh melemah.”Hargai petani, beli produknya, dukung mereka berproduksi, dan jangan berpikir impor, karena itu akan merusak semangat petani,” tutupnya.
Sebagai informasi, Hari Krida Pertanian adalah momen penanda secara astronomi saat dalam keadaan proses tanam, produksi berakhir dan akan dimulai dengan persiapan untuk produksi selanjutnya, sehingga para petani akan menyatakan syukur atas panen raya yang ada dan rasa bangga untuk memasuki penanaman selanjutnya, dan kemudian panen lagi sebagai siklus kehidupan pertanian.(wst)