JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melantik 2 pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II) dan 489 pejabat administrator (eselon III) di lingkungan Kementerian PUPR pada Senin (22/6/2020) di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta. Pelantikan dilakukan sebagai tindak lanjut dari penyederhanaan organisasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan organisasi. Penyederhanaan organisasi tersebut dilakukan melalui penetapan struktur organisasi Kementerian PUPR yang baru berdasarkan Permen PUPR Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR serta Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian PUPR.
“Hari ini kita melaksanakan pelantikan bagi 489 orang pejabat administrator, setelah sebelumnya pada pekan lalu dilaksanakan pelantikan pejabat administrator dan pengawas menjadi pejabat fungsional. Semua pada dasarnya merupakan pejabat fungsional dan pada hari ini beberapa dilantik menjadi pejabat struktural. Ini adalah kelanjutan proses reformasi birokrasi dan perampingan organisasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat pelantikan di depan sidang MPR/DPR untuk mempercepat pengambilan keputusan,” kata Menteri Basuki.
Pelantikan tersebut dilakukan dengan seremonial sederhana yang diwakili beberapa peserta yang teragi di Auditorium, Ruang Serbaguna Lantai 17 Gedung Utama, dan Gedung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Lantai 8 yang tersambung secara virtual sesuai Protokol Kesehatan pencegahan COVID-19. Sedangkan sejumlah peserta lainnya yang berhalangan hadir mengikuti pelantikan secara virtual dari daerahnya masing-masing.
Dalam sambutannya Menteri Basuki berpesan kepada para pejabat yang dilantik untuk dapat menjadi pemimpin yang berkarakter baik dan kuat, senantiasa dicerminkan dari sikap budi pekerti yang berakhlakul karimah. “Bapak/Ibu yang dilantik hari ini adalah pemimpin dan akan mewarnai kinerja Kementerian PUPR ke depan. Sebagai pemimpin harus dapat menjadi contoh bagi para PNS muda Kementerian PUPR yang jumlahnya sekitar 5000 orang. Hal ini demi keberlangsungan Kementerian PUPR sebagai organisasi yang kredibel dan terpercaya,” pesan Menteri Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki, pemimpin yang baik harus memiliki sifat ikhlas, jujur, dan rendah hati. “Ikhlas yaitu bersih dari kemusyrikan dan semua pekerjaan dimaknai dengan nilai ibadah sehingga mempunyai nilai lebih dalam bekerja. Jujur, tidak hanya berhubungan dengan tidak korupsi, tetapi berkomitmen dengan kebenaran yaitu niat baik dan benar untuk untuk melaksanakan amanah. Tidak munafik, bekerja secara transparan,” tegas Menteri Basuki.
Selanjutnya dikatakan Menteri Basuki, pemimpin yang baik juga rendah hati, tidak sombong dan menjadi pribadi yang menyenangkan. “Karena tidak ada pekerjaan terutama di Kementerian PUPR yang bisa dilakukan sendiri, semua itu harus dikerjakan dengan tim (teamwork). Pemimpin harus tahu banyak tetapi tidak menyombongkan diri. Senantiasa fokus pada pekerjaan, tidak mengharapkan pujian atau penghargaan dari orang lain,” tuturnya.
Selain baik, Menteri Basuki juga meminta agar para pimpinan di Kementerian PUPR berkarakter kuat dengan sifat berani, tangguh, dan disiplin. “Berani karena berintegritas. Tugas bapak/ibu sekalian di eselon 3 adalah membuat keputusan, diikuti dengan kewenangan dan tanggung jawab. Sebagai contoh, saat ada moratorium penghentian sementara beberapa proyek konstruksi akibat terjadi sejumlah kecelakaan kerja, pada saat itu juga bertepatan dengan jadwal span lifting pembangunan Jembatan Youtefa. Dibutuhkan orang-orang berani yang berintegritas untuk membuat keputusan saat itu,” ujarnya.
Ditambahkan Menteri Basuki, pemimpin yang kuat harus memiliki sifat tangguh yakni sanggup menghadapi masalah. “Tangguh karena dia kompeten. Latihan dan belajar terus menerus, tidak malu bertanya dengan orang lain. Pemimpin yang kuat harus disiplin dan mampu melakukan sesuatu yang harus dilakukan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki berpesan kepada pejabat yang dilantik untuk meluruskan niat menerima amanah ini didasari pada niat yang baik dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Menteri Basuki mengingatkan kembali pesan 4 Big No yakni No bribery (suap), no kickback (imbalan), no gift (hadiah), no luxurious lifestyle (tetaplah sederhana). “Dalam hal hidup sederhana dan kepemimpinan menurut saya ada tiga contoh nyata dalam kehidupan, yakni Baharuddin Lopa Jaksa Agung periode Juni-Juli 2001, Suyono Sosrodarsono Menteri PU periode 1983-1988, dan Jenderal M. Yusuf Menteri Hankam periode 1978-1983. Silahkan anda baca biografi mereka,” tuturnya.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Widiarto, Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Dirjen Cipta Karya Danis Sumadilaga, Dirjen Perumahan Khalawi AH, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Eko Djoeli Heripoerwanto, Dirjen Bina Konstruksi Trisasongko Widianto, Kepala BPIW Hadi Sucahyono dan Kepala BPSDM Sugiyartanto. (wst)