Hal tersebut, dikemukakan Seketaris DPC PKB Gresik Imron Rosyadi kepada awak media dalam keterangan persnya di Graha Gus Dur, Jalan RA Kartini Gresik, Minggu (5/7) petang.
“Rekom diserahkan langsung oleh Wakil Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid kepada Pak Qosim (Mohammad Qosim, red) di Kantor DPP PKB Jakarta pada, Sabtu (4/7) malam,” ujarnya.
“Dengan diturunkannya rekom itu, maka apa yang telah tunggu oleh masyarakat maupun partai politik (parpol) sudah terjawab. Sebab, selama ini kami dengar semua partai sedang menunggu hal ini,” tuturnya.
Di tambahkan Imron, meski rekom dari partainya telah keluar namun pihaknya belum secara resmi medeklarasikan Mohammad Qosim dan Asluchul Alif (QA) sebagai pasangan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) (QA) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gresik 2020.
“Kami belum akan mengelar deklarasi terhadap QA, yang memang sudah diketahui publik sebagai pasangan Cabup-Cawabup Gresik 2020. Karena, kita masih menunggu turunnya rekom dari Partai Gerindra,” ungkapnya.
“Kenapa kami menunggu rekom dari Partai Gerindra, karena calon yang dipasangkan dengan Pak Qosim ini merupakan kadernya. Sehingga, secara hirarki politik ini akan menjadi penting dalam membuat komitmen bersama,” tegasnya.
Turunnya rekom kepada Mohammad Qosim lanjut Imron, bukan tanpa alasan sebab sudah sesuai dengan mekanisme yang diatur partai yakni berdasarkan hasil survei internal.
“Survei internal DPC PKB Gresik sudah selesai dilakukan dan hasilnya nama Pak Qosim yang mencuat diinginkan oleh masyarakat untuk memimpin Gresik 5 Kedepan. Maka, ketika rekom jatuh ke Pak Qosim itu sudah sesuai landasan yang berdasarkan hasil survei,” tukasnya.
“Dengan clearnya persoalan rekom ini, kami juga yakin sejumlah parpol akan mengambil sikap dalam melakukan langkah dukungan. Untuk itu, kami tidak menutup akses koalisi partai untuk bersama memenangkan QA pada kontestasi Pilkada Gresik 2020,” tandasnya. (Mor)