BEKASI (IndependensI.com)- Pembanguman jalan layang (Fly over) dan jalan bawah tanah (underpass) di perampatan Bulak Kapal, Kota Bekasi sudah tertunda sejak belasan tahun. Penyebabnya, karena pembenasan lahan terkendala dana.
Padahal, tahun 2006 silam, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, ketika itu sudah siap untuk membangun fisik proyek yang semula bernilai Rp 500 miliar tersebut. Hanya saja, ketika itu yang wajib membebaskan tanah dibebankan kepada Pemkot Bekasi.
Terkait pembangunan yang sudah lama tertunda tersebut, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA), Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, meninjau persiapan pembangunan fly over tersebut.
Sejauh ini kesiapan Pemerintah Kota Bekasi sudah sebagian besar dilakukan, termasuk dalam pembebasan lahan bangungan yang akan dijadikan jalur pembangunan fly over.
Fly over yang dibuat sepanjang kurang lebih 850 meter ini akan memperlancar arus lalu lintas dari arah jalan Ir Juanda ke Jalan Sasak Jarang perbatasan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.
“Di Kota Bekasi ada 19 titik macet di Kota. Insya Allah bisa diurai kemacetannya, agar kendaraan juga lancar dan menikmati jalan di Kota Bekasi jika jalan ini sudah terwujud,” kata Tri.
Dengan fly over yang akan dibuat secepatnya akan bisa mengurai kemacetan dan meminimalisir kendaraan yang mengarah ke jalan sasak jarang.
Semula, fly over dibangun dari Jalan Joyomartono ke Jalan Makam Pahlawan. Sedang underpass dari Jalan Juanda Kota Bekasi menuju Jalan Raya Tambun Kabupaten Bekasi. (jonder sihotang)
Untuk jl.joyomartono apakah kena 1 rumah di bebaskan(gusur) untuk fly over dan under pass