GRESIK (Independensi.com) – Warga Dusun Karanglo, Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik, Jawa Timur mengaku resah dan khawatir kalau wilayahnya menjadi cluster baru penyebaran covid-19. Akibat adanya ruang isolasi mandiri bagi pasien positif, yang berada dikawasan PT Miwon Indonesia.
Sebab lokasi tempat isolasi bagi orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) itu, berdekatan dengan pemukiman dan warga merasa tidak pernah diberitahu tentang hal tersebut.
Ketua RW Dusun Karanglo, Miludi Agus Widodo, mengatakan dirinya sering didesak oleh warganya agar meminta keterangan terhadap pihak PT Miwon Indonesia terkait keberadaan ruang isolasi mandiri di komplek pabrik.
“Masyarakat dusun Karanglo gaduh karena pihak PT Miwon Indonesia menutup rapat informasi terkait ruang isolasi mandiri pasien covid-19 itu. Harusnya pamong atau perangkat desa dilibatkan saat mendirikan ruang isolasi itu, tapi ini tidak pernah ada,” ujarnya kepada Independensi.com, Senin (3/8).
“Yang kami khawatirkannya lagi, pihak PT Miwon malah melibatkan salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam penanganan dan pencegahan covid-19 di wilayahnya. Lho kok bukannya tenaga medis yang diperbantukan, ini kan bahaya,” ucapnya dengan nada ketus.
Harusnya lanjut Wiwid, pihak desa yang dilibatkan bukan pihak LSM yang berasal dari luar wilayah. “Jika terjadi cluster baru penyebaran covid-19, yang menanggung dampaknya adalah warga desa kami. Bahkan, selama ini PT Miwon Indonesia dalam persoalan penyebaran covid-19 didalam perusahaan masyarakat tidak pernah tau,” tuturnya.
“Kekhawatiran warga yang takut tertular sangat beralasan, sebab selama ini PT Miwon Indonesia tertutup terhadap masalah ini. Makanya, warga menuntut agar PT Miwon Indonesia menyelenggarakan rapid test gratis kepada warga Desa Dusun Karanglo. Serta, meminta dilakukan penyemprotan desinfektan di wilayah pabrik dan Dusun Karanglo,” imbaunya.
“Tuntutan warga ini rasional, mengingat para pekerja sering terlibat secara langsung berinteraksi saat hendak masuk maupun keluar dari pabrik. Apalagi, kami juga tidak tahu seperti apa ruangan isolasi di PT Miwon Indonesia dan mana saja orang yang dinyata positif ODP, PDP,” ungkapnya.
“Jika PT Miwon Indonesia tetap abai terhadap tuntutan warga, maka warga akan mengumpulkan ratusan tanda tangan dan melakukan protes terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terkait persoalan ini. Sebab, kami tidak ingin cluster baru terjadi didaerah kami,” tandasnya.
Berdasarkan informasi yang kami kutip dari website SATGAS COVID-19 Kabupaten Gresik, pada, Minggu 2 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB. Jumlah terkonfirmasi positif covid-19 di Kecamatan Driyorejo, kini sudah mencapai 189 orang, status ODP 71 dan PDP 65 orang dari total di Kabupaten Gresik mencapai yang 1.872 pasien,” pungkasnya.
Sementara, General Manager (GM) PT Miwon Indonesia, Nanang saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut tidak merespon. Bahkan, saat dihubungi telpon salulernya tidak menjawab meski nada sambungnya aktif. Begitu pula melalui Whats App (WA) juga tidak dibalas. (Mor)