GRESIK (Independensi.com) – Sebagai perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik Jawa Timur, mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK) dengan menggenjot ekspor pupuk ZK.
Langkah strategis ini, sesuai dengan dorongan Kementerian Perdagangan terhadap industri di tanah air agar terus meningkatkan neraca perdagangan Indonesia pada Kuartal II 2020 melalui ekspor. Sebab kondisi ekonomi nasional di masa AKB ini, masih dihadapkan pada kondisi sulit akibat wabah Covid-19.
Selain itu juga sejalan dengan nota kesepahaman kerja sama diplomasi ekonomi untuk mendukung “BUMN Go Global” yang ditandatangani oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada pertengahan Juli lalu.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan bahwa dukungan Petrokimia Gresik diberikan melalui ekspansi pasar dan peningkatan kuantum ekspor ZK. Penjualan ekspor pupuk ZK Petrokimia Gresik hingga per 14 Agustus 2020 ini sebesar 3.176 ton.
“Angka itu, hampir menyentuh total penjualan ekspor pupuk ZK sepanjang tahun 2019 yang mencapai 3.350 ton,” ujarnya, Sabtu (15/8).
Dari total penjualan ekspor tersebut, lanjut Rahmad mayoritas digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan perkebunan di India. Serta, dipasarkan juga ke Pakistan, Korea Selatan dan Uni Emirat Arab.
“Tahun lalu kita belum menyentuh pasar Pakistan, tapi tahun ini kita bisa. Ke depan kami juga akan menjajaki negara potensial lainnya sebagai langkah menggenjot ekspor,” ungkapnya.
“ZK merupakan pupuk Kalium Sulfat, yang memiliki keunggulan sumber unsur kalium (K) dan belerang (S) dengan kadar tinggi. Keunggulan lain dari pupuk ini, adalah larut dalam air dan mudah diserap tanaman, serta dapat dicampur dengan pupuk lain,” paparnya.
Menurut Rahmad di tahun ini, Petrokimia Gresik juga berhasil mencetak rekor baru karena untuk pertama kali produk Kapur Pertanian (Kaptan) Kebomas menembus pasar global yakni ke Brunai Darussalam.
“Rekor ini, tentunya menambah catatan pupuk unggulan perusahaan yang mampu berkompetisi di pasar internasional mendampingi Urea, NPS maupun ZK,” imbaunya.
“Upaya ini adalah bentuk kontribusi perusahaan, terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di tengah wabah Covid-19. Terutama peningkatan kinerja ekspor, untuk mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat,” tandasnya. (Mor)