JAKARTA (IndependensI.com) – Setelah Rusia mengumumkan vaksin Covid 19 Sputnik V beberapa hari lalu, kali ini giliran pemerintah China yang telah memberikan persetujuan kandidat vaksin Corona yang dikembangkan oleh salah satu perusahaan medis di negeri tersebut.
Dikutip Reuters Senin (17/8/2020), otoritas China untuk pertama kali memberikan persetujuan kepada kandidat vaksin virus Corona (COVID-19) yang dikembangkan secara domestik. Vaksin Corona buatan CanSino Biologics Inc mendapatkan paten dari otoritas China.
Surat kabar nasional China, People’s Daily, melaporkan soal pemberian izin atau paten itu pada Minggu (16/8) waktu setempat. Kandidat vaksin Corona bernama Ad5-nCoV itu menjadi vaksin pertama yang mendapatkan izin dari otoritas China sejauh ini.
Dokumen dari Otoritas Kekayaan Intelektual Nasional China yang dikutip People’s Daily menyebutkan bahwa paten itu diberikan sejak 11 Agustus lalu.
CanSino Biologics Inc yang merupakan perusahaan biofarmasi spesialis vaksin di China, mengembangkan kandidat vaksin Corona bernama Ad5-nCoV bersama tim yang dipimpin pakar penyakit menular dari militer China, Chen Wei.
China Global Television Network (CGTN) dalam laporannya, yang juga mengutip dokumen Otoritas Kekayaan Intelektual Nasional China, menyebut bahwa vaksin Ad5-nCoV itu akan bisa diproduksi secara massal dalam waktu singkat.
Pihak CanSino dalam pernyataannya menyebut bahwa pemberian paten terhadap kandidat vaksin Corona buatannya mengonfirmasi kemanjuran dan keamanan vaksin tersebut, serta secara tegas menunjukkan kepemilikan atas hak kekayaan intelektual (IPR) China.
Seorang pakar vaksin China, Tao Lina, yang dikutip CGTN menyebut bahwa pemberian paten akan memfasilitasi proses pemasaran vaksin tersebut. Sebuah paten resmi dari pemerintah, sebut Tao, juga akan meningkatkan kepercayaan pasar pada vaksin-vaksin Corona buatan China, khususnya di pasar internasional.
Bulan ini, Arab Saudi mengungkapkan rencana untuk memulai uji coba klinis fase 3 bagi kandidat vaksin buatan CanSino itu. Pihak CanSino sendiri juga tengah melakukan pembicaraan dengan Rusia, Brasil dan Chile untuk melakukan uji coba klinis di negara-negara tersebut.