JAKARTA (Independensi.com) – Hari Perumahan Nasional (Hapernas) selalu diperingati pada tanggal 25 Agustus yang mengacu pada peristiwa Kongres Perumahan Rakyat Sehat, di Bandung tanggal 25-30 Agustus 1950. Pada kesempatan tersebut Wakil Presiden Mohamad Hatta mengungkapkan, bahwa cita-cita untuk terselenggaranya kebutuhan perumahan rakyat bukan mustahil untuk diwujudkan. Bung Hatta yang juga merupakan Bapak Perumahan Indonesia menegaskan bahwa rakyat berhak mendapatkan penghidupan yang layak berupa hak untuk mendapatkan rumah.
“Pemikiran Bung Hatta menjadi pedoman Pemerintah dari masa ke masa yang tercermin pada kebijakan yang terus berupaya mendorong pemenuhan kebutuhan kepemilikan rumah. Gagasan Bung Hatta tersebut diwujudkan salah satunya melalui Program Sejuta Rumah yang dikawal oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat acara ziarah makam Bung Hatta di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Selasa (25/3/2020).
Momentum Hapernas diharapkan dapat lebih mendorong kesadaran dari seluruh pemangku kepentingan bidang perumahan tentang pentingnya pemenuhan hunian yang layak bagi masyarakat. “Kita semua harus bekerja lebih keras, bergerak lebih cepat, dan bertindak lebih tepat agar cita-cita Bung Hatta dapat segera diwujudkan. Perjuangan Bung Hatta yang mengupayakan kesejahteraan rakyat melalui pemikiran-pemikiran Beliau di bidang perumahan merupakan suri teladan bagi kita generasi penerus,” ujar Khalawi.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR terus berupaya untuk menyediakan rumah sebagai kebutuhan pokok, disamping sandang dan pangan, bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2020, anggaran Ditjen Perumahan Kementerian PUPR setelah refocusing sebesar Rp 7,78 triliun digunakan untuk sejumlah program seperti pembangunan rumah susun sebanyak 1.640 unit, rumah khusus (1.013 unit), rumah swadaya (222.750 unit) dan pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) sebanyak 8.500 unit serta pembiayaan perumahan guna menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.
Hingga 17 Agustus, serapan anggaran telah mencapai 52,88% dengan progres fisik sebesar 48,40%. Kementerian PUPR juga turut mendukung mitigasi dampak sosial ekonomi COVID-19 melalui program Padat Karya Tunai (PKT) dengan meningkatkan kualitas 214.087 unit rumah tidak layak huni (RTLH) senilai Rp 4,46 triliun dan membangun baru 5.913 unit RTLH senilai Rp 230 miliar.
Putri Bung Hatta, Meutia Hatta menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian dan apresiasi dari Kementerian PUPR yang selalu melakukan ziarah setiap tahunnya dan mendoakan yang terbaik untuk ayahanda. Menurutnya, Pemerintah telah melaksanakan berbagai program perumahan yang baik untuk mendorong terujudnya pemikiran Bung Hatta untuk kesejahteraan masyarakat.
“Saya pribadi mengapresiasi program perumahan Pemerintah. Memang betul, kami bisa merasakan sendiri betapa pentingnya rumah yang layak, khususnya selama Pandemi COVID-19. Kami melihat Kementerian PUPR sudah memiliki program-program untuk membangun rumah yang layak, yang responsif terhadap masalah Pandemi ini agar penyebarannya bisa terjaga,” tutur Meutia Hatta.
Ziarah makam Bung Hatta merupakan serangkaian acara peringatan Hapernas yang setiap tahun dilakukan untuk mengingat, mengenang dan meneladani jasa-jasa Bung Hatta, khususnya dalam bidang perumahan. Pada peringatan Hapernas Ke-XIII Tahun 2020, sejumlah kegiatan juga dilaksanakan diantaranya lomba foto perumahan, webinar seputar program perumahan serta pameran rumah perumahan rakyat yang dilaksanakan secara virtual pada 25 – 29 Agustus 2020. (wst)