JAKARTA (IndependensI.com) – Angka penularan virus corona di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan. Penularan Covid 19 melonjak karena adanya beberapa kluster baru, salah satunya adalah kluster perkantoran.
Bahkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, masyarakat lebih aman dari covid 19 jika berada di mal daripada di kantor. Menurutnya, risiko penularan virus Corona di perkantoran lebih tinggi.
Riza menjelaskan, ukuran ruangan di mal jauh lebih luas dibanding kantor. Selain itu, mal juga memiliki langit-langit yang tinggi daripada kantor. Sehingga sirkulasi udara dianggap lebih baik. Terlebih lagi di kantor memiliki sekat antar-ruang yang membuat pergerakan terbatas.
“Lebih aman di mal daripada di kantor. Di kantor ruangannya terbatas, ada AC, sesama teman di kantor rentan (saling) menularkan karena sama teman sejawat, jadinya ngobrol, diskusi, berhadapan, dan membuka masker,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/9).lanjutnya.
Ariza juga memaparkan data survei yang dilakukan oleh Pemprov DKI. Survei tersebut menunjukkan, sebagian besar warga DKI Jakarta enggan pergi ke mal selama pandemi Covid-19 ini. Jumlah pengunjung mal mencapai hanya 17 hingga 25 persen saja. Padahal kuota pengunjung mal dibatasi sampai 50 persen.
“Kalau mau jujur, sekalipun mal dibuka 50 persen, tidak sampai 50 persen (jumlah pengunjungnya). Datanya (menunjukkan) 17 sampai 25 persen. Jadi orang tidak mau ke mal, orang menghindari,” ujar Ariza.
Dia mengurutkan lima klaster yang sangat rentan terhadap penularan Covid-19. Di urutan pertama adalah, pesawat, kedua kantor, lalu mal, restoran, dan diurutan kelima ada bisokop.
Riza menilai penularan di bioskop risikonya paling kecil di antara lima klaster itu. Semua penonton menghadap satu arah dan tempat duduk diberi jarak. Hal tersebut meminimalisasi penularan melalui droplet. Penonton juga tak diperkenankan berbicara selama menonton.
“Yang paling rentan pertama itu pesawat karena duduknya saling berdekatan tidak seperti bioskop. Hindarilah naik pesawat,” ujar Ariza.
Sebelumnya, Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 telah menganalisis tempat-tempat yang menjadi klaster penularan Covid-19 tertinggi. Analisis ini dilakukan pada periode 4 Juni hingga 24 Agustus 2020. Hasilnya menunjukkan bahwa perkantoran berada di urutan ketiga, klaster penyumbang kasus Covid-19 terbanyak. Di urutan pertama, ada rumah sakit dan di urutan kedua ada klaster dari contact tracing.
“Kita lihat memang paling banyak penyumbang kasus di DKI Jakarta adalah pasien di rumah sakit.Trennya meningkat, kira-kira sebulan lalu persentasenya 50 persen, sekarang naik 62 persen. Jadi memang cukup banyak pasien datang ke rumah sakit yang sudah punya gejala,” kata Dewi saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur (2/9/2020).