DENPASAR (Independensi.com) Kementerian Perhubungan c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Darat resmi meluncurkan program pembelian layanan angkutan perkotaan (Buy The Service/ BTS) di Bali, Senin (7/9).
Program TEMAN BUS yang merupakan akronim dari (Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman) Bus di Bali diselenggarakan di Pasar Badung Denpasar, Bali.
Layanan transportasi publik berbasis aplikasi ini sebagai tindak lanjut untuk menghadirkan pelayanan angkutan umum di wilayah perkotaan.
“Hari ini kami di Bali untuk peluncuran ke 3 BTS setelah Palembang dan Solo,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi dalam sambutannya pada acara peluncuran TEMAN BUS di Bali, petang ini.
Dalam acara hari ini, hadir juga Direktur Angkutan Jalan, Ahmad Yani, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat, Muiz Thohir, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta
Menurut Budi, penyediaan angkutan umum berbasis massal adalah kewajiban pemerintah. Sebelumnya (Tahun 2019) Kemenhub telah memberikan sejumlah bantuan bus di beberapa daerah.
Fenomena di kota-kota besar sekarang adalah kemacetan. Salah satu yang dilakukan pemerintah adalah dengan menghadirkan ketergantungan masyarakat pada angkutan umum.
TEMAN BUS hadir sebagai penunjang mobilisasi masyarakat khususnya di wilayah aglomerasi Bali. Layanan TEMAN BUS diharapkan akan melengkapi pelayanan Trans Sarbagita yang sudah ada sebelumnya.
“Layanan TEMAN BUS ini juga diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart city program yang mendukung cashless society. Kita harapkan agar dapat mengintervensi pengembangan angkutan umum perkotaan di Indonesia sehingga muncul terobosan yang inovatif dan responsif terhadap program bantuan bus selama ini yang dinilai kurang berhasil,” kata Budi.
Khusus untuk Bali, Kemengub hadirkan sebanyak 105 unit dan terbanyak dibandingkan Solo maupun Palembang.
Layanan TEMAN BUS di Provinsi Bali melayani 4 koridor yakni:
Koridor 1 : Terminal Pesiapan – Central Parkir Kuta Badung (PP) dengan panjang koridor 58,40 KM;
Koridor 2 : GOR Ngurah Rai – Bandara Ngurah Rai dengan Panjang Koridor 33,40 KM; (sudah aktif)
Koridor 3 : Pantai Matahari Terbit – Dalung (PP) dengan panjang koridor PP dengan Panjang koridor 30,34 KM;
Koridor 4 : Terminal Ubung – Sentral Monkey Forest dengan Panjang koridor 61,70 KM.
“Layanan TENAN BUS di Bali saat ini masih melayani 1 Koridor terlebih dahulu yakni Koridor 2. Diharapkan koridor 1, 3, dan 4 segera beroperasi penuh pada Oktober 2020.
Program ini menggunakan kendaraan Bus Sedang yang berkapasitas 40 penumpang dengan tipe low entry dan high deck.
“Bus ini dilengkapi oleh area untuk penumpang disabilitas berkursi roda. Karakteristik bus ini memiliki 2 pintu masuk di bagian depan low deck dan di pintu bagian tengah adalah high deck,” jabar Dirjen Budi.
Pengembangan Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan di Wilayah Perkotaan merupakan sebuah program rancangan Ditjen Hubdat di tahun 2020, hadir dengan konsep Buy The Service yang didukung dengan Manajemen Pengelola yang akan melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan sistem operasional kendaran yang meliputi: sistem operasional, sistem pemeliharaan, sistem Pengelolaan Keuangan, dan sistem SDM yang didukung dengan digitalisasi secara real time, sehingga diharapkan menuju angkutan umum yang lebih professional.
“Untuk sementara hingga bulan Desember 2020, penggunaan TEMAN BUS ini masih gratis. Dan selanjutnya akan dilakukan kajian ability to pay masyarakat sekitar, meski subsidi masih akan diberikan.
Seperti arahan Bapak Menteri Perhubungan, kami akan usahakan untuk memberi subsidi jangka panjang hingga 5 tahun ke depan.
Program ini adalah sebagai langkah awal implementasi dari program Buy The Service (BTS) yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik, sehingga diharapkan lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyatakan bahwa kehadiran TEMAN BUS di Bali ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan masyarakat Bali yang sebelumnya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari.
“Kami harus mendorong agar masyarakat lebih mencintai penggunaan transportais publik massal seperti ini yang lebih efisien, aman, dan murah karena bersubsidi. Ini menurut saya sangat bagus. Mudah-mudahan kehadiran bus ini akan lebih banyak yang berminat menggunakannya,” kata Wayan Koster.
TEMAN BUS ini menjangkau Tabanan, Badung, Gianyar dan masih bersubsidi hingga Desember sehingga agar ini menjadi minat masyarakat kita dan harus didorong” imbuhnya. (hpr)