MAJALENGKA (IndependensI.com) – Bupati Majalengka H Karna Sobahi akan menyalurkan bantuan sembako dan masker kepada para wartawan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi dan edukasi ke publik terkait pandemi Covid-19.
Adapun penyaluran puluhan paket sembako dan masker akan dilaksanakan di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Jum’at (25/9/2020). Kegiatan ini sekaligus diisi dengan Focus Group Discussion (FGD) seputar Covid-19, peresmian kantor PWI dan ngaliwet bareng bupati.
Bupati Majalengka H Karna Sobahi menuturkan, selain tenaga medis, gugus tugas Covid-19 dan instansi terkait lainnya, para wartawan menjadi garda terdepan dalam membantu memutus mata rantai penyebaran virus Corona melalui penyebarluasan informasi.
“Melalui berita di media massa baik cetak, online, radio dan televisi yang diekspos teman teman wartawan, informasi terkait penanganan Covid-19 langsung diketahui masyarakat. Sehingga masyarakat tidak lagi lengah dan selalu waspada dalam menghadapi virus corona ini,”kata Karna melalui pesan singkatnya, Kamis (24/9/2020).
Bupati Karna berharap wartawan bisa terus membantu menginformasikan dan mengedukasi masyarakat dalam membantu memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Teruslah mengabari informasi terkait Covid-19 sesuai dengan data dan fakta, sehingga diharapkan masyarakat bisa mengetahui informasi yang benar dari informasi media massa,” kata Bupati.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Majalengka Jejep Falahul Alam didampingi Kordinator Divisi dan Kebijakan Publik Inin Nastain mengucapkan terima-kasih atas perhatian Pemkab Majalengka terhadap para wartawan.
Karena dampak pandemi Covid-19 ini bukan hanya dirasakan oleh masyarakat, tapi para insan pers pun terkena imbasnya.
“Semoga amal kebaikan pak bupati mendapatkan balasan dari Allah SWT dan wartawan Majalengka bisa terus bersinergi dengan Pemkab dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing,”paparnya.
Inin menambahkan, kegiatan diskusi rutin ini sebagai upaya membangun iklim intelektual di kalangan wartawan, dalam mengupas beragam persoalan kekiniaan.
Diskusi ini sifatnya tidak formal, karena setiap peserta dipersilakan serius tapi santai, namun tetap menjaga protokol kesehatan dan etika berdiskusi.
“Tujuan diskusi ini sebagai upaya membangun sinergitas sekaligus hubungan kekeluargaan antara jurnalis dengan narasumber. Yang biasa wartawan mendatangi narasumber usai acara, kini dibalik dalam nuansa santai pada balutan diskusi, “paparnya. (Chs)