SUMBA TENGAH (Independensi.com) – Jagung termasuk tanaman serealia yang merupakan komoditas pangan utama setelah padi di Indonesia. Kandungan gizi pada jagung tidak kalah dibandingkan dengan beras. Bahkan, kandungan serat dan beta karoten yang terdapat pada jagung lebih tinggi daripada beras.
Di sebagian wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, sebagian wilayah Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan jagung menjadi bahan makanan pokok masyarakat setempat.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat melakukan tanam jagung di Sumba Tengah, Selasa (22/9) menyebut bahwa untuk memastikan tingkat produksi jagung, harus ada peningkatan luas tanam dan produktivitas sebagai upaya bersama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan meningkatkan volume ekspor.
Saat ini, beberapa sentra penghasil jagung sudah mencapai target produktivitas sekitar 8-9 ton/ha, walaupun rata-rata produktivitas jagung lokal saat ini masih sekitar 6,4 ton/ha.
Menurut Mentan, peran penting komoditas jagung diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produksi dan pendapatan petani. “Untuk itu, kami (Kementan) memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR), pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster”, ungkap SYL.
Semantara, untuk lebih meningkatkan kualitas jagung, khususnya sebagai pangan fungsional, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kamis (24/9) mengatakan Balitbangtan pada tahun 2011 telah melepas varietas unggul jagung yang mengandung vitamin A atau beta keroten tinggi yaitu Provit A-1 dan Provit A-2. “Kedua varietas jagung ini memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan,” ujarnya.
Varietas jagung komposit jenis bersari bebas ini merupakan hasil kerjasama antara Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) dengan CIMMYT melalui program fortifikasi jagung.
“Varietas Provit A-1 dan Provit A-2 memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh varietas jagung lain, yaitu dalam hal vitamin A, disamping memiliki nutrisi utama protein, minyak, dan karbohidrat yang sama dengan varietas unggul lainnya”, ungkap M. Yasin HG, peneliti yang menghasilkan varietas jagung tersebut.
Beta karoten atau vitamin A adalah salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh agar tetap sehat. Beta karoten memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mata untuk menghindari terjadinya buta senja. Selain itu, kandungan beta keroten juga bermanfaat untuk pertumbuhan jaringan tubuh, gigi, dan tulang.
Beta karoten atau vitamin A yang terkandung dalam jagung Provit A-1 dan Provit A-2 dapat meningkatkan kekebalan tubuh bagi yang mengonsumsinya. Selain itu, jagung ini dapat mengatasi permasalahan gizi buruk yang biasanya terjadi pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Itu tidak terlepas dari mutu gizi yang terkandung dalam varietas jagung ini.
“Varietas jagung Provit A-1 memiliki potensi hasil 7,4 t/ha dengan rata-rata hasil 6,6 t/ha. Daun pembungkus jagung/kelobot menutup tongkol dengan baik dan memiliki rendemen cukup tinggi. Masak fisiologisnya 96 hst. Tinggi tanaman jagung ini 192 cm.” Tambah Yasin. Selain itu, tanaman jagung Provit A-1 tahan rebah dan sangat peka terhadap penyakit bulai.
Jagung Provit A-1 mempunyai keunggulan kandungan vitamin A atau beta karoten yang tinggi 0,081 ppm. Kandungan protein Provit A-1 9,34%, karbohidrat 74,85%, dan lemak 4,73%.
Varietas jagung Provit A-2 mempunyai potensi hasilnya 8,8 t/ha dengan rata-rata hasil 6,4%. Kelobot menutup tongkol dengan baik. Masak fisiologisnya 98 hst. Tinggi tanaman jagung ini 198 cm. Tanaman jagung Provit A-2 juga tahan rebah dan peka terhadap penyakit bulai.
Varietas jagung Provit A-2 mempunyai keunggulan kandungan vitamin A atau beta karoten yang tinggi 0,144 ppm. Selain itu, jagung Provit A-2 memiliki kandungan protein 8,64%, karbohidrat 76,56%, dan lemak 4,99%.
Varietas jagung Provit A-1 dan Provit A-2 baik ditanam di dataran rendah sampai 800 meter di atas permukaan laut. Petani dianjurkan untuk membudidayakan jagung ini di lahan kering.
“Varietas ini menghasilkan produktivitas tinggi, mempunyai nilai gizi, dan cocok dijadikan alternatif sebagai bahan pangan yang sehat.” Tutup Yasin.(wst)