JAKARTA (IndependensI.com) – Orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas menjadi kelompok yang paling beresiko jika terinfeksi Covid 19. Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Prof dr Kerry Lestari Dandan, Apt, MSi, menjelaskan keterkaitan antara obesitas dengan COVID-19.
“Karena biasanya obesitas ini akan berkaitan dengan penyakit komorbid lainnya, jadi ada kita sebut dengan sindrom metabolik, yang awalnya itu adalah karena obesitas sehingga pemicu resistensi insulin dan akhirnya terjadi gangguan toleransi glukosa dan terjadilah diabetes,” jelas Prof Keryy, dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube, Selasa (29/9/2020).
Prof Kerry menjelaskan, kondisi obesitas akan memicu terjadinya hipertensi, diabetes, asterosklerosis. Sehingga ada hubungannya dengan regulasi metabolisme yang menjamin kondisi tubuh dalam keseimbangan, sehingga mengganggu kemampuan tubuh bertahan terhadap infeksi, termasuk infeksi COVID-19.
Dalam kesempatan yang sama, dr Gaga Irawan Nugraha, dari Departemen Ilmu Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, menjelaskan alasan lain orang dengan obesitas mudah terkena COVID-19.
“Karena memiliki lemak yang lebih banyak, sehingga reseptor untuk menempelnya virus menjadi lebih luas. Sehingga orang dengan kondisi obesitas lebih mudah tertular,” papar dr Gaga.
Dijelaskan dr Gaga, alasan kenapa kondisi obesitas menjadi pemicu penularan Corona kedua yakni dengan lemak yang menempel di mana-mana seperti jantung, dan perut. Sehingga ketika terinfeksi virus Corona COVID-19, kemudian dia sulit bernapas, kesulitan bernafasnya bertambah, retriksi parunya menjadi semakin kecil karena tertekan oleh lemak.
Selain itu dr Gaga juga menambahkan, orang dengan kondisi obesitas akan mengalami kelainan imunitas, yang menyebabkan kondisi ini lebih rentan.