BURU (Independensi.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja optimalisasi lahan di Desa Margo Mulyo, Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Buru, Pulau Buru, Minggu, 4 Oktober 2020.
Di sana, Mentan memantau produktivitas pertanian di Pulau Buru yang memiliki skala produksi mencapai 8 ton dalam sekali panen. Menurut Syahrul, capaian tersebut bahkan bisa bertambah banyak mengingat kondisi alam di Pulau Buru sangat menjanjikan.
“Caranya adalah varietas harus lebih bagus, budidaya yang diolah lebih dikembangkan, pupuk harus berimbang. Selain itu kita persiapkan pompa air pasca panen lebih rapih lagi, agar bisa dimanfaatkan dengan maksimal,” katanya.
Menurut Mentan, kunjungan ke Pulau Buru merupakan perintah Presiden RI untuk melihat daerah yang bisa dikembangkan, serta dioptimalkan menjadi kekuatan ketahanan pangan, khususnya di kawasan Indonesia Timur.
“Oleh karena itu Pulau Buru menjadi pilihan dan tentu akan kami optimalkan yang ada disini. Inysa Allah pendekatan-pendekatan food estate seperti yang diharapkan Presiden kita coba terapkan disini,” katanya.
Sebagai informasi, saat ini pemerintah sedang membangun pertanian integrasi food estate di sejumlah daerah. Food estate sendiri merupakan program dari beberapa macam komoditi yang ada, termasuk kebutuhan beras sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia.
Bukan hanya itu saja, food estate juga membangun komoditi berbagai perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, dan peternakan.
Terkait rencana tersebut, Mentan meminta kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk turun tangan dalam memberikan bantuan berupa pupuk, bibit, alsintan, serta sarana dan prasana lainnya.
“Mari kita rubah peradaban karena di Pulau Buru banyak sekali yang bisa dijadikan penggedor laju sektor pertanian. Saya akan terus mengawal dan mendukung segala upaya penanaman didaerah ini,” katanya.
Perlu diketahui, Kabupaten Buru memiliki luas baku sawah seluas 7,328 hektare. Bahkan di tahun 2019 panen padi mencapai 12,457 hektare dengan produktivitas 47,610 ton GKG atau setara 27,314 ton beras.(wst)